Bukan Hanya Tentang Menang: Perjalanan Reflektif Natally Agnesia Menjadi Juara 3 Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat ITB 2025

Oleh Nattaya Putri Syailendra - Mahasiswa Rekayasa Kehutanan

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

Natally Agensia memaparkan materinya dalam babak final Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat ITB 2025. (Dok. Natally Agensia)

BANDUNG, itb.ac.id – Natally Agnesia, mahasiswi Program Studi Teknologi Pascapanen (TPP), Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Rekayasa (SITH-R) ITB, meraih juara 3 ajang Mahasiswa Berprestasi (Mapres) ITB 2025.

Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat ITB 2025 merupakan ajang tahunan yang digelar Direktorat Kemahasiswaan ITB. Dalam prosesnya terdapat berbagai tahapan penyeleksian.

Natally Agnesia, yang akrab dipanggil Agnes merupakan mahasiswa yang aktif di bidang akademik maupun nonakademik. Keberhasilan Agnes tidak datang secara instan. Perjalanan inspiratifnya dimulai sejak masa awal perkuliahan, saat ia menyaksikan kakak tingkatnya menjadi mapres.

Meski sempat merasa tidak percaya diri, dorongan dari pihak program studi menjadi titik balik yang membuatnya memutuskan mencoba ajang tersebut. Berbeda dari stereotip mahasiswa SITH yang umumnya fokus pada sains dan riset laboratorium, Agnes memilih jalur yang unik, yaitu aktif mengikuti lomba-lomba di luar ranah sains, seperti Business Case Competition (BCC).

“Dari kompetisi ini, aku mengasah kemampuan presentasi dan public speaking, yang ternyata sangat membantu dalam seleksi Mapres,” tuturnya.

Walau sudah terbiasa dengan atmosfer kompetitif, tantangan terbesar Agnes datang saat harus menyusun karya tulis ilmiah karena merasa lebih familiar dengan format BCC dibandingkan KTI.

“Tapi ternyata pengalaman menyusun laporan praktikum TPP sangat membantu. Proses ini melatihku menyampaikan ide secara ilmiah tapi tetap relevan dan kontekstual,” jelasnya.

Natally Agnesia, juara 3 Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat ITB 2024 di Bandung, Jumat (20/6/2025). (Dok. Natally Agnesia)

Topik yang diangkatnya tidak jauh dari isu-isu yang relevan dengan prodi TPP sehingga proses pengembangan gagasan lebih natural dan bermakna. Dari pengalaman ini, Agnes menyadari bahwa esensi dari seleksi mapres bukan semata-mata pada hasil akhir. Ia juga menekankan pentingnya peran lingkungan, teman, keluarga, dan dosen pembimbing yang menjadi bagian dari perjalanan yang dijalaninya. Seleksi Mapres telah memperkaya Agnes, khususnya dalam aspek soft skill seperti komunikasi strategis dan manajemen waktu.

Ke depannya, Agnes ingin menjadikan pencapaian ini bukan hanya sebagai pencapaian pribadi, tetapi juga sebagai momen untuk berbagi.

“Aku sangat terbuka untuk berdiskusi atau belajar bareng dengan teman-teman lain. Harapanku, semangat dan kebaikan yang aku terima bisa terus berputar. Jangan takut gagal atau mencoba hal baru. Yang penting, terus belajar dan nikmati prosesnya. Karena pada akhirnya, it’s all about the journey, not the destination,” katanya.

#prestasi mahasiswa #sith #mahasiswa beprestasi itb 2025 #sdg 4 #quality education