Edukasi Sanitasi dan Restorasi Mangrove: Aksi Mahasiswa ITB untuk Ketahanan Iklim di Pesisir Pangenan Kabupaten Cirebon
Oleh Indah Marcelinawati - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2022
Editor Anggun Nindita

Tim Sanitation Heroes dan Warga Pesisir Pangenan Kabupaten Cirebon dalam kegiatan Edukasi Sanitasi Berketahanan Iklim dan Sosialisasi Restorasi Mangrove, Cirebon (12/5/2025). (Dok. Tim Sanitation Heroes)
CIREBON, itb.ac.id – Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) melaksanakan kegiatan Edukasi Sanitasi Berketahanan Iklim dan Sosialisasi Restorasi Mangrove di kawasan pesisir Pantai Pangenan, Desa Pengarengan, Kabupaten Cirebon pada Senin (12/5/2025).
Kegiatan ini melibatkan mahasiswa dari berbagai program studi di ITB dan berkolaborasi dengan Ikatan Alumni Teknik Lingkungan (IATL) ITB. Mahasiswa yang berpartisipasi adalah Rhaisya Candrika, Ferdiansyah Akbar, Harifin Alhaqim, dan Dennika Tenri G. dari Prodi Rekayasa Infrastruktur Lingkungan, Kevin Hartama dari Prodi Rekayasa Kehutanan, serta Alex Stefan dari Prodi Oseanografi.
Mereka langsung mengedukasi masyarakat setempat, yaitu Kelompok Penggerak Ekowisata Pengarengan (PESPA), Forum Masyarakat Pesisir Lestari, dan Ibu-Ibu PKK Desa Pengarengan. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang berfokus pada peningkatan kesadaran tentang isu lingkungan, khususnya perubahan iklim dan pengelolaan pesisir yang berkelanjutan.
Tim Sanitation Heroes dan Warga Pesisir Pangenan Kabupaten Cirebon dalam kegiatan kegiatan Edukasi Sanitasi Berketahanan Iklim dan Sosialisasi Restorasi Mangrove, Cirebon (12/5/2025). (Dok. Tim Sanitation Heroes)
Kegiatan ini juga mencakup penyediaan instrumen edukasi dan sarana persampahan, serta pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) mengenai penguatan sanitasi berketahanan iklim. Selain itu, dilakukan edukasi mengenai pentingnya pembiasaan sanitasi aman, penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, serta upaya konservasi mangrove sebagai bagian dari strategi adaptasi perubahan iklim.
Meskipun koordinasi awal sempat menjadi tantangan, kegiatan ini berjalan lancar berkat antusiasme warga. Peserta pun terlihat aktif bertanya dan berdiskusi selama sesi.
“Harapannya, komunitas dapat terus mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh untuk menjaga keberlanjutan lingkungan pesisir, khususnya dalam pengelolaan sanitasi aman, air minum berketahanan iklim, dan pelestarian mangrove," pungkas Rhaisya Candrika.
Reporter: Indah Marcelinawati (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2022)