FTTM ITB Edukasi Potensi Mangan dan Emas di Kupang, Tekankan Pentingnya Praktik Penambangan yang Baik

Oleh Muhammad Hanif Darmawan - Mahasiswa Teknik Pertambangan, 2021

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

Tim Pengabdian Masyarakat FTTM ITB berfoto bersama warga di Desa Naunu, Kupang, Jumat (31/10/2025)) (Dok. Tim Pengmas FTTM ITB)

BANDUNG, itb.ac.id - Tim Pengabdian Masyarakat dari Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) ITB melaksanakan sosialisasi di Desa Naunu, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Jumat, 31 Oktober 2025. Kegiatan ini berfokus pada pengenalan potensi endapan mangan dan emas serta edukasi mengenai tata kelola tambang yang baik, benar, dan legal bagi masyarakat.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program "Pengabdian Masyarakat Skema Bottom-Up DPMK 2025". Program ini dipimpin langsung oleh Ketua Tim Pengabdian Masyarakat FTTM ITB yang juga Dekan FTTM ITB, Prof. Dr.Eng. Ir. Syafrizal, S.T., M.T., IPM.

Menurut Prof. Syafrizal, kegiatan ini merupakan wujud kontribusi nyata civitas akademika ITB melalui penerapan ilmu pengetahuan. "Walaupun terasa relatif kecil jika dibandingkan dengan luasnya Indonesia, namun diharapkan ITB Berdampak dapat menjadi suatu hal yang nyata," tuturnya.

Pemetaan Potensi dan Edukasi Legalitas

Tim ITB, yang juga beranggotakan Ir. Arie Naftali Hawu Hede, S.T., M.T., Ph.D., Dr.Eng. Tomy Alvin Rivai, S.T., M.Eng., serta mahasiswa S2 dan S3 Rekayasa Pertambangan, telah melakukan penelitian awal pada 18 September-4 Oktober 2025 untuk mengambil sampel batuan.

Ir. Arie Naftali Hawu Hede, S.T., M.T., Ph.D., yang juga Kepala Program Studi Magister Rekayasa Pertambangan ITB, menjelaskan bahwa Desa Naunu dikenal memiliki potensi mangan yang cukup besar. Masyarakat di Pulau Timor pun pada umumnya sudah familiar dengan tambang mangan.

"Kehadiran kami di Desa Naunu ini untuk melakukan pengabdian masyarakat, khususnya dalam pemetaan potensi endapan mangan dan emas yang ada di Kabupaten Kupang," ujar Arie.

Tim ITB berupaya membantu masyarakat memahami potensi tersebut secara ilmiah dan memberi edukasi cara pengelolaan yang baik. Aspek legalitas menjadi penekanan utama.

"Kami juga menginformasikan kepada masyarakat mengenai pentingnya penambangan legal melalui proses perizinan. Salah satu bentuknya adalah izin pertambangan rakyat. Namun, tentu keputusan ada di tangan masyarakat dan pemerintah setempat," katanya.

Harapan Warga dan Kunjungan ke Sekolah

Masyarakat setempat, yang diwakili oleh tokoh adat (Raja Naunu) Henderikus Manbait, menyambut sangat positif kegiatan ini. Warga mengaku sudah mengenal tambang mangan sejak 1990-an dan sempat mengelolanya secara manual, namun terhenti karena beberapa faktor.

"Kami berharap ada jalan keluar agar tambang bisa dibuka kembali dan hasilnya dirasakan masyarakat. Semoga dengan pendampingan dari ITB dan pemerintah, pengelolaan tambang dapat berjalan secara legal," ujarnya.

Tim Pengabdian Masyarakat FTTM ITB berfoto bersama siswa di SMA Negeri 1 Fatuleu, Kupang, Selasa (29/10/2025). (Dok. Tim Pengmas FTTM ITB)

Selain sosialisasi kepada warga, tim ITB juga menggelar kegiatan serupa di SMA Negeri 1 Fatuleu pada hari Rabu (29/10/2025). Kegiatan ini bertujuan mengenalkan ITB dan FTTM, serta memberi wawasan potensi sumber daya mineral di Kupang agar para siswa termotivasi melanjutkan pendidikan tinggi.

Reporter: Muhammad Hanif Darmawan (Teknik Pertambangan, 2021)

#itb berdampak #kampus berdampak #itb4impact #diktisaintek berdampak #sdg 4 #quality education #sdg 8 #decent work and economic growth #sdg 9 #industry innovation and infrastructure #sdg 12 #responsible consumption and production #sdg 13 #climate action #sdg 15 #life on land #sdg 17 #partnerships for the goals