HMM dan HMFT ITB Wujudkan Teknologi Berbasis Masyarakat Lewat Proyek Kolecer Setrum di Desa Cintaasih

Oleh Syabina Er Said - Mahasiswa Teknik Dirgantara, 2020

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

Anggota HMM dan HMFT ITB beserta masyarakat sekolah di Desa Cintaasih berfoto dengan dua contoh energi terbarukan.

BANDUNG, itb.ac.id — Sebagai bentuk komitmen dalam memajukan teknologi untuk kemaslahatan masyarakat, mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin (HMM ITB) dan Himpunan Mahasiswa Fisika Teknik (HMFT ITB) melaksanakan program pengabdian masyarakat bertajuk “KOLECER SETRUM: MAINTENANCE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU (PLTB) 2000W DAN INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) 1000W UNTUK FASILITAS UMUM DI DESA CINTAASIH”, di Desa Cintaasih, Kabupaten Bandung Barat.

Kegiatan yang dilangsungkan pada November 2024 hingga Juni 2025 ini diketuai Muhamad Novian Akbar (Teknik Mesin, 2022) dan Luthfi Adi Nugraha (Teknik Fisika, 2021) dan berfokus pada pemeliharaan turbin angin dan pemasangan sistem pembangkit listrik tenaga surya untuk fasilitas umum desa, terkhusus untuk MA Anwarurrohman.

Program ini merupakan kelanjutan dari proyek PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu) yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa ITB sebelumnya, dan kini diperbarui melalui pendekatan kolaboratif lintas jurusan. Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh kendala pasokan listrik yang kerap dialami masyarakat Desa Cintaasih, termasuk sekolah-sekolah di wilayah tersebut yang menjadi satu-satunya akses pendidikan formal.

Dalam pelaksanaannya, tim mahasiswa melakukan maintenance terhadap turbin angin berkapasitas 1000W dan menginstalasi sistem panel surya 600W, serta mengedukasi masyarakat sekolah terkait pengoperasian dan perawatannya. Selain itu, kegiatan ini mencakup pembuatan alat peraga edukatif dari turbin lama yang tidak lagi berfungsi optimal, demi menanamkan pemahaman tentang energi terbarukan kepada para siswa dan guru.

“Kami ingin proyek ini tidak hanya menyelesaikan masalah teknis, tetapi juga menginspirasi anak-anak desa untuk mengenal dan mencintai sains dan teknologi sejak dini,” ujar Novian saat diwawancarai, Rabu (12/6/2025). Ia juga menekankan pentingnya kesadaran bahwa inovasi harus dibangun di atas pemahaman nyata atas kebutuhan masyarakat.

Kegiatan ini tak lepas dari tantangan, salah satunya kondisi turbin lama yang tidak memenuhi spesifikasi teknis dan sempat dibongkar akibat pengembangan lahan sekolah. Meski demikian, hal tersebut justru membuka peluang untuk pendekatan baru. Tim mengganti sistem utama dengan PLTS, dan menjadikan turbin lama sebagai media edukatif. Inovasi sistem ini dilengkapi dengan Automatic Transfer Switch (ATS), yang memungkinkan sistem secara otomatis beralih ke daya PLN jika daya dari baterai habis, sebuah fitur cerdas yang memastikan kelangsungan operasional di sekolah.

Proses instalasi dan perakitan kelistrikan sistem panel surya.

Proyek Kolecer Setrum ini juga menunjukkan pentingnya pendekatan multidisiplin. Tim HMM dan HMFT memadukan keahlian dalam desain mekanik, kelistrikan, pemodelan energi, hingga edukasi masyarakat. Menurut laporan, kegiatan ini berhasil menghidupkan kembali fasilitas penerangan di sekolah, serta membuka diskusi lebih lanjut dengan warga terkait potensi energi bersih di daerah mereka.

“Ketika teknologi berpihak pada rakyat, di situlah ilmu pengetahuan menemukan bentuk nyatanya,” tutur Novian dalam sesi refleksi akhir kegiatan. Ia berharap bahwa gerakan mahasiswa seperti ini dapat menjadi pemantik lebih luas bagi pengembangan teknologi yang relevan, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

Program ini memberi dampak nyata bagi masyarakat, juga menjadi pengalaman pembelajaran langsung bagi para mahasiswa untuk menerapkan ilmu dalam konteks nyata, mengasah empati, dan menumbuhkan kepedulian sosial. Diharapkan, kegiatan seperti Kolecer Setrum ini dapat terus dikembangkan dan direplikasi di wilayah lain yang menghadapi tantangan serupa dalam hal ketersediaan energi.

Reporter: Syabina Er Said (Teknik Dirgantara, 2020)

#hmm itb #hmft itb #pengabdian masyarakat #pltb #pembangkit listrik tenaga bayu #multidisiplin #itb berdampak #kolecer setrum