Inovasi Tim Mahasiswa ITB Olah Limbah Kulit Jeruk Jadi Bioinsektisida, Raih Prestasi di ISPC 2025

Oleh Azka Zahara Firdausa - Mahasiswa Rekayasa Hayati, 2022

Editor Anggun Nindita

Dokumentasi penyerahan penghargaan 1st Winner International Scientific Paper Competition (ISPC) 2025 pada Sabtu (23/8/2025).

BANDUNG, itb.ac.id - Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) meraih prestasi pada ajang International Scientific Paper Competition (ISPC) 2025 yang digelar di Universitas Negeri Semarang (UNNES).  Tim yang beranggotakan Hanif Yusran Makarim (Rekayasa Pertanian) dan Muhammad Daffa Anrizky (Teknik Bioenergi dan Kemurgi) ini berhasil unggul dalam kompetisi yang diikuti mahasiswa dari Indonesia dan Taiwan. Ajang ISPC merupakan bagian dari rangkaian International Green Scientific Competition (IGSC) 2025 yang diselenggarakan oleh Engineering Research Club (EneRC) Fakultas Teknik UNNES.

Dengan mengusung karya yang berjudul “Valorization of Orange Peel and Clove Extracts into Nanoengineered d-Limonene-Eugenol Bioinsecticide for Sustainable Pest Control”, tim ini mengangkat permasalahan terkait serangan hama Spodoptera frugiperda pada tanaman jagung yang kerap menyebabkan kerugian besar, baik dari sisi produksi maupun finansial.

Inovasi yang mereka tawarkan memanfaatkan limbah kulit jeruk dan komoditas cengkeh yang selama ini kurang termanfaatkan. Dari kedua bahan tersebut, mereka mengekstrak eugenol (dari daun cengkeh) yang bekerja menyerang sistem saraf hama, serta d-limonene (dari kulit jeruk) yang menyebabkan hama enggan memakan daun jagung. Untuk meningkatkan stabilitas, kedua senyawa tersebut diemulsifikasi menggunakan surfaktan Span 80 dan Tween 80, sehingga menghasilkan bioinsektisida yang lebih tahan lama.

Selain itu, mereka juga membagikan tips saat presentasi kompetisi, seperti memahami latar belakang juri dan audiens, menguasai panggung, serta menjaga profesionalitas. “Grab audience’s attention, awali dan akhiri presentasimu dengan gaya yang unik, seperti membuat slogan agar audiens lebih tertarik. Selain itu, kalau gugup lebih baik diam sesaat agar terlihat tetap profesional,” ujar Hanif.

Selain meraih prestasi di kompetisi, karya ilmiah ini juga akan dipublikasikan dalam International Conference of Innovative Biofrontiers Students. Publikasi ini melibatkan kolaborasi lintas bidang dengan dukungan dari Jefri Gunawan (Teknik Pangan), Andian Sandi Pamungkas (Teknologi Pasca Panen), dan Gilang Putranto (Mikrobiologi) yang turut membantu dalam penulisan karya tersebut.

Karya ini menyoroti tiga isu utama yakni, pengelolaan limbah kulit jeruk, pengurangan dampak pestisida kimia terhadap lingkungan, dan pengendalian hama jagung. Inovasi ini diharapkan bisa menjadi solusi berkelanjutan yang tidak hanya membantu sektor pertanian, tetapi juga memberi manfaat bagi kelestarian lingkungan.

Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga menegaskan bahwa inovasi mahasiswa dapat berkontribusi nyata dalam mewujudkan solusi berbasis SDGs untuk pertanian berkelanjutan.

#prestasi #prestasi mahasiswa #inovasi #pertanian #sdg 12 #responsible consumption and production #sdg 2 #zero hunger #sdg 9 #industry innovation infrastructure