Inovasi Transportasi Inklusif untuk Indonesia Timur, Mahasiswa Teknik Sipil ITB Juara di Civil National Expo 2025

Oleh Indra Putra Lohanata - Mahasiswa Aktuaria, 2021

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

Jesika, Aisyka, dan Fildzah menerima penghargaan Juara 2 Lomba Analisis Transportasi pada Civil National Expo 2025 di Universitas Tarumanagara, Selasa (27/05/2025).
BANDUNG, itb.ac.id - Inovasi terintegrasi transportasi darat dan laut mengantarkan tiga mahasiswa Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB) meraih Juara 2 Lomba Analisis Transportasi pada Civil National Expo 2025, Selasa (27/5/2025).

Ketiga mahasiswa tersebut adalah Aisyka Dwiferadyla, Fildzah Rasyiqah Lestaluhu, dan Jesika Natalia Sirait dari Program Studi Teknik Sipil angkatan 2022 yang tergabung dalam tim Roro Rangers.

Civil National Expo 2025 merupakan kompetisi yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Sipil Tarumanagara yang mengusung tema "Inovasi Sistem Transportasi di Daerah Pembangunan". Tim dihadapkan tantangan untuk merancang sistem transportasi yang efisien, terintegrasi, dan berkelanjutan untuk mengatasi tantangan mobilitas yang muncul di wilayah pembangunan baru, seperti pada daerah 3TP (Terpencil, Tertinggal, Terdepan, dan Perbatasan). Studi kasus ini menuntut solusi yang mampu menjawab tantangan mobilitas, mengurangi kemacetan, memperbaiki kualitas udara, dan mendukung mobilitas masyarakat secara umum.

Menanggapi tantangan tersebut, tim Roro Rangers mengembangkan sebuah solusi inovatif bertajuk "NTT Nautical Highway System". Sistem ini terdiri atas lima pilar utama: Sistem Roro (Roll on-Roll Off), integrasi darat-laut, pelabuhan hijau (greenport), kebijakan, dan digitalisasi. Sistem ini diterapkan pada daerah yang berbentuk kepulauan seperti Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan membuat perjalanan yang terintegrasi antara transportasi darat dan laut sehingga akan mengefisiensikan waktu dan biaya perjalanan.

Sistem Roro yang diusulkan oleh tim Roro Rangers pada Civil National Expo 2025, Selasa (27/5/2025).

Kapal Ropax yang termasuk dalam komponen Sistem Roro mampu membawa berbagai kendaraan pengangkut komoditas sehingga pelabuhan tidak lagi memerlukan crane yang dapat meminimalkan penumpukan barang dan meningkatkan Berth Occupancy Ratio (BOR) pelabuhan atau tingkat penggunaan dermaga pelabuhan.

“Pada jalan darat, kami menginovasikan campuran tempurung kelapa sebagai pengganti agregat halus untuk mengurangi limbah tempurung kelapa yang melimpah,” ujar Aisyka.

Tim juga merancang pelabuhan berkonsep hijau untuk mengatasi polusi yang muncul akibat berbagai aktivitas pelabuhan dengan mengembangkan layanan digital yang berisi teknologi dan aplikasi bernama "N-Mobality" untuk mempercepat arus barang, meningkatkan keterhubungan, dan memantau distribusi barang.

Proses kreatif tim berlangsung selama satu bulan, dengan pencarian referensi dari data BPS, jurnal ilmiah, dan sumber dari industri perkapalan. Tim juga melakukan validasi kepada dosen pembimbing, Prof. Ir. Harun Al Rasyid S. Lubis, M.Sc (Eng), Ph.D., dan sejumlah mentor yang berpengalaman di bidang transportasi.

Salah satu pembelajaran penting yang mereka dapatkan dari kompetisi ini adalah pentingnya melihat transportasi sebagai alat untuk mengatasi ketimpangan wilayah. “Sering kita terlalu fokus pada solusi yang terpaku pada teknologi canggih dan tren global. Namun, kita lupa bahwa masih banyak daerah tertinggal di Indonesia yang justru sangat membutuhkan akses dasar dan konektivitas yang memadai,” ujar Jesika.

Prestasi tim Roro Rangers ini tidak hanya menunjukkan keunggulan akademik mahasiswa ITB tetapi juga kepedulian terhadap isu-isu pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.

Reporter: Indra Putra Lohanata (Aktuaria, 2021)

#prestasi mahasiswa #prestasi nasional #ftsl #teknik sipil #itb berdampak #kampus berdampak #itb4impact #diktisaintek berdampak #sdg 11 #sustainablecitiesandcommunities #sdg 10 #reducedinequalities #sdg 9 #industryinnovationandinfrastructure