ITB Bahas Masa Depan Teknologi Dirgantara dalam Future Science and Technology Talk ke-10

Oleh Indira Akmalia Hendri - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

BANDUNG, itb.ac.id – Forum Guru Besar (FGB) Institut Teknologi Bandung menyelenggarakan Future Science and Technology Talk yang ke-10 dengan tema “Sains dan Teknologi Aeronautika dan Astronautika”, Jumat (20/5/2025). Pada kesempatan ini, Guru Besar Bidang Aerodinamika, sekaligus Ketua Kelompok Keahlian Dinamika Fluida dan Propulsi Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB, Prof. Ir. Lavi Rizki Zuhal, Ph.D., menjadi narasumber dengan pemaparan berjudul “Integrasi Ilmu Dasar dan Metodologi Modern dalam Riset dan Pengembangan Teknologi Dirgantara”, yang yang mengulas peran sains dasar dan teknologi mutakhir dalam mendorong kemajuan teknologi dirgantara nasional.

Prof. Lavi yang juga Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi (WRRI) ITB menjelaskan bahwa teknik dirgantara merupakan cabang dari ilmu teknik yang berfokus pada perancangan, pengembangan, pengujian, hingga produksi wahana udara dan wahana antariksa. Bidang ini terbagi menjadi dua cabang utama, yaitu aeronautika yang berkaitan dengan wahana yang beroperasi di dalam atmosfer bumi, serta astronautika yang fokus pada wahana yang bergerak di luar angkasa.

Prof. Lavi memaparkan bahwa fokus utama penelitian yang dilakukan oleh Kelompok Keahlian Dinamika Fluida dan Propulsi FTMD ITB adalah nature-inspired flows atau aliran fluida yang terinspirasi dari alam. Konsep ini telah banyak diadopsi secara global, seperti pada pengembangan micro aerial vehicle (MAV) yang meniru gerakan kepakan sayap burung atau serangga, hingga autonomous underwater vehicle (AUV) yang terinspirasi dari gerak renang ikan. Namun, tantangan riset dalam bidang ini cukup kompleks, terutama dalam memahami dan memodelkan unsteady vortex dominated flows, yaitu aliran turbulen yang tidak stabil dan didominasi oleh pusaran sehingga memerlukan pendekatan baru dalam pemodelan dan perhitungannya.

Sejumlah topik riset unggulan juga tengah dikembangkan, salah satunya modelling with machine learning untuk menciptakan pendekatan akurat terhadap persoalan high dimensional approximation. Pendekatan ini bermanfaat dalam merancang pesawat masa depan berbasis turbo electric propulsion, yakni sistem propulsi yang lebih ramah lingkungan dan efisien. Selain itu, metode berbasis partikel untuk dinamika fluida dan padatan (particle-based computational method) juga tengah dieksplorasi untuk memodelkan interaksi kompleks antara fluida dan struktur padat.

“Ke depan, kami memiliki visi untuk mengembangkan riset ke arah quantum computing, guna membuka peluang pemecahan masalah komputasi kompleks dalam waktu yang lebih cepat dan presisi tinggi,” Ujar Prof. Lavi.

Melalui pemaparan ini, Prof. Lavi menekankan pentingnya integrasi antara ilmu dasar dan metodologi modern dalam pengembangan teknologi dirgantara yang inovatif dan berkelanjutan. Beliau berharap, riset-riset yang dilakukan tidak hanya menjawab tantangan ilmiah, tetapi juga mendorong kemandirian teknologi nasional serta membentuk masa depan sains dan teknologi dirgantara Indonesia.

#itb berdampak #kampus berdampak #itb4impact #diktisaintek berdampak #riset #ftmd #dirgantara #sdg 9 #industry innovation infrastructure #sdg 4 #quality education