ITB Dampingi BUMD di Singaparna dan Panjalu Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

Oleh Yohana Aprilianna - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

Tim Pengabdian Masyarakat ITB mempresentasikan materi pendampingan kepada warga di Pondok Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya, Senin (11/8/2025). (Dokumentasi Tim Pengmas ITB)

BANDUNG, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Kelompok Keahlian Ilmu-Ilmu Kemanusiaan (KKIK) Fakultas Seni Rupa dan Desain menyelenggarakan kegiatan pendampingan bertajuk “Suksesi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui Pengembangan Produk Unggulan BUMD Berbasis Potensi Lokal di Kawasan Singaparna dan Panjalu”. Setelah tahap perancangan yang dilakukan sejak Juli 2025, kegiatan pelatihan dan pendampingan resmi dilaksanakan pada Senin (11/8/2025) di Pondok Pesantren Suryalaya, Kabupaten Tasikmalaya. Program ini merupakan langkah konkret ITB dalam mendukung pemerintah mewujudkan ketahanan pangan nasional. Selain itu, kegiatan ini menunjukkan komitmen perguruan tinggi untuk hadir langsung di tengah masyarakat desa.

Kegiatan ini diikuti sekitar 50 peserta yang terdiri atas pengelola BUMD, unsur pemerintahan desa, serta perwakilan masyarakat. Seluruh peserta mendapatkan materi yang terstruktur, mulai dari strategi pemetaan potensi lokal, manajemen BUMD yang akuntabel, hingga pemahaman nilai gizi dan ekonomi produk pangan. Lebih dari sekadar teori, peserta mengikuti diskusi terarah dan praktik penyusunan rencana kerja. Dalam praktik tersebut, mereka dilatih melakukan inventarisasi potensi pangan lokal, mengenali sumber daya yang tersedia, serta merancang produk unggulan yang dapat mendukung distribusi pangan bergizi di tingkat desa.

Tim Pengmas ITB dipimpin oleh Ade Engkus Kusnadi, S.Pd., M.Pd. dan melibatkan sejumlah dosen dengan latar belakang keahlian yang beragam. Beberapa di antaranya Dr. Agus Syihabudin, M.A., Ir. Pathmi Noerhatini, M.Si., dan Shohib Khoiri, Lc., M.A.. Para dosen ini memberikan materi sesuai bidangnya, seperti pengelolaan manajemen desa, optimalisasi potensi lokal, serta pentingnya sinergi antaraktor pembangunan desa. Kehadiran tim lintas keilmuan diharapkan dapat membantu masyarakat mendapatkan sudut pandang yang komprehensif dan solutif dalam mengembangkan BUMD mereka.

“Kami ingin memastikan BUMD memiliki kapasitas yang memadai untuk berperan dalam program Makan Bergizi Gratis. Melalui pengembangan produk unggulan berbasis potensi lokal, desa tidak hanya mampu mendukung ketahanan pangan, tetapi juga meningkatkan nilai ekonomi masyarakatnya. Ini adalah kesempatan untuk mengintegrasikan potensi desa ke dalam kebijakan nasional yang lebih besar. Dengan begitu, masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga aktor aktif dalam pelaksanaan program,” ujar Ade Engkus Kusnadi, S.Pd., M.Pd., Ketua Tim Pengabdian.

Kepala Desa dan perwakilan masyarakat yang hadir di Pesantren Suryalaya menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kehadiran ITB. Mereka menilai kegiatan ini sejalan dengan arahan pemerintah, khususnya kewajiban penggunaan minimal 20% Dana Desa untuk program ketahanan pangan. Kehadiran tim ITB dinilai memperkuat kepercayaan diri BUMD untuk mengelola potensi pangan lokal dengan lebih serius. Selain itu, masyarakat semakin terdorong untuk memahami pentingnya pola makan sehat serta memanfaatkan bahan pangan desa sebagai sumber gizi dan sumber penghasilan tambahan.

Program ini turut mendukung berbagai regulasi penting, seperti Peraturan Presiden No. 83 Tahun 2024 tentang Badan Gizi Nasional dan Permendes PDT No. 2 Tahun 2024 tentang Petunjuk Operasional Dana Desa Tahun 2025. Dengan adanya kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah desa, dan masyarakat, diharapkan tercipta sistem penyediaan pangan bergizi yang mandiri dan berkelanjutan. Tidak hanya berhenti pada pelatihan, kegiatan ini juga membuka peluang kerja sama yang lebih luas antara desa dan berbagai pihak lain. Pada akhirnya, tujuan besar dari kegiatan ini adalah mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat desa sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.

#itb berdampak #kampus berdampak #pengabdian masyarakat #pengabdian kepada masyarakat #sdg 2 #zero hunger #sdg 3 #good health and wellbeing #sdg 17 #partnerships for the goals