ITB dan Unpad Wujudkan Kemandirian Energi, Lingkungan, dan Wisata Keberlanjutan di Pulau Tunda
Oleh Mufti Ali Farkhan - Mahasiswa Oseanografi, 2021
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.
Sinergi Tunda, sebagai bentuk kolaborasi ITB dan Unpad, dirancang untuk menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat Pulau Tunda. Kegiatan yang dipimpin Dr.Eng. Faruq Khadami dari FITB ITB dan Dr. Subiyanto dari FPIK Unpad, melibatkan beberapa dosen lain, yaitu Dr. Iwan P. Anwar, Dr. Ankiq Taoqifurohman S., dan Umar Abdurrahman, M.Si., serta 25 mahasiswa dari kedua kampus.
Kegiatan dimulai pada Juni 2025 dengan pelaksanaan survei awal untuk melihat langsung kondisi lapangan sekaligus memetakan kebutuhan masyarakat. Dari hasil survei tersebut, tim menyiapkan rancangan program berkelanjutan yang dapat menjawab tantangan di Pulau Tunda.
Rangkaian kegiatan puncak berlangsung pada 15–19 Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80. Momen ini semakin istimewa karena masyarakat setempat terlibat secara aktif dalam setiap kegiatan.
Fokus kegiatan meliputi pembangunan charging station berbasis energi terbarukan berkapasitas 3 kW yang dapat dimanfaatkan untuk mengisi daya berbagai perangkat elektronik masyarakat, serta pemasangan insinerator sampah berkapasitas 30–50 kilogram per siklus guna membantu mengurangi timbunan limbah rumah tangga yang selama ini menjadi permasalahan lingkungan di Pulau Tunda.

Selain itu, tim memberikan demonstrasi penggunaan alat-alat pengukuran oseanografi kepada siswa sekolah sebagai langkah mendorong lahirnya generasi muda yang peduli dan siap berkontribusi pada kelestarian laut, serta melakukan penyelaman di sejumlah dive site guna memantau kondisi terumbu karang. Upaya ini sejalan dengan SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim), serta SDG 14 (Ekosistem Laut).

Tidak hanya membangun infrastruktur, kegiatan kemasyarakatan juga menjadi bagian penting dari program ini. Tim pengmas ikut serta menjadi juri lomba karaoke, mengikuti upacara kemerdekaan di tingkat pulau, serta mengadakan permainan edukatif bertema lingkungan untuk anak-anak dan remaja.
Untuk memperkuat potensi wisata bahari, tim melaksanakan pemetaan udara (aerial mapping) dan pemetaan bawah air (underwater mapping), yang hasilnya dapat diakses secara terbuka melalui laman resmi sinergitunda.id.
Pada acara puncak, tim menyerahkan berbagai peralatan pendukung program kepada warga dan pemangku kepentingan lokal sebagai simbol komitmen bersama untuk menjaga kemandirian Pulau Tunda.

Melalui Sinergi Tunda, ITB dan Unpad berupaya menghadirkan solusi berbasis ilmu pengetahuan dan kolaborasi masyarakat, dengan harapan Pulau Tunda dapat menjadi model kemandirian bagi pulau-pulau kecil lainnya di Indonesia. Program ini juga selaras dengan SDG 11 (Kota dan Permukiman Berkelanjutan) yang menekankan pentingnya kemandirian dan ketahanan komunitas lokal.
Ke depan, ITB dan Unpad melalui PMKI berkomitmen untuk melanjutkan pendampingan secara berkelanjutan. Harapannya, Pulau Tunda tidak hanya mampu menjaga kualitas lingkungannya, tetapi juga memperkuat daya tarik wisata bahari yang berkelanjutan dan menumbuhkan kemandirian masyarakat pulau kecil di Indonesia.








