ITB Jadi Tuan Rumah Pelatihan Wawasan Kebangsaan Beasiswa ADik 2025 bagi Mahasiswa di Jawa Barat
Oleh Mely Anggrini - Mahasiswa Meteorologi, 2022
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.
CIMAHI, itb.ac.id — Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pelatihan Wawasan Kebangsaan bagi mahasiswa penerima Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) Tahun 2025. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Direktorat Kemahasiswaan ITB bekerja sama dengan Pusat Pembiayaan dan Asesmen Pendidikan Tinggi (PPAPT) Kemdiktisaintek serta Pusat Pendidikan Jasmani (Pusdikjas) TNI Angkatan Darat pada 30 Oktober–1 November 2025, di kompleks Pusdikjas TNI AD, Cimahi.
Pelatihan ini merupakan bagian dari program nasional yang digelar serentak di berbagai wilayah Indonesia. Untuk wilayah Jawa Barat, kegiatan dipusatkan di Pusdikjas TNI AD dengan ITB sebagai koordinator penyelenggara. Sebanyak 82 mahasiswa penerima Beasiswa ADik dari 10 perguruan tinggi negeri di Jawa Barat berpartisipasi dalam kegiatan ini, yakni Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Siliwangi, Universitas Singaperbangsa Karawang, Institut Seni Budaya Indonesia Bandung, Politeknik Negeri Bandung, Politeknik Negeri Indramayu, Politeknik Negeri Subang, dan Politeknik Manufaktur Bandung.

“Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan memahami makna kebhinekaan, menumbuhkan disiplin, serta memperkuat rasa cinta tanah air. Pendidikan sejatinya bukan hanya tentang capaian akademik, melainkan juga membangun karakter dan tanggung jawab sosial,” ujarnya.
Rangkaian kegiatan selama tiga hari diisi dengan pembekalan nilai kebangsaan, pelatihan kepemimpinan, strategi pengelolaan keuangan mahasiswa, serta pembinaan etika dan pergaulan di lingkungan kampus. Seluruh materi dikemas secara kolaboratif oleh dosen ITB dan pelatih dari Pusdikjas TNI AD agar mahasiswa dapat belajar melalui pengalaman langsung.

Wakil Komandan Pusdikjas TNI AD, Letkol Totong Subina, S.Pd., M.Pd, menuturkan bahwa pihaknya siap mendukung penuh kegiatan ini melalui pendekatan pembinaan karakter dan kedisiplinan. Ia menyampaikan bahwa kolaborasi dengan perguruan tinggi menjadi wadah penting dalam menumbuhkan semangat bela negara di kalangan generasi muda, sekaligus membentuk mahasiswa yang tangguh, disiplin, dan memiliki wawasan kebangsaan yang kuat.
Senada dengan hal tersebut, Ketua Tim Kerja KIP Kuliah dan ADik PPAPT Kemdiktisaintek, Dr. Muni Ika, menjelaskan bahwa program ADik merupakan wujud kehadiran negara dalam memastikan akses pendidikan tinggi yang merata di seluruh Indonesia.
“Beasiswa ADik diberikan kepada putra-putri terbaik dari daerah 3T, Papua, repatriasi, serta penyandang disabilitas. Kesempatan ini hanya datang sekali seumur hidup, maka manfaatkanlah untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan berkontribusi bagi bangsa,” ujarnya.

Bagi para peserta, pelatihan ini juga menjadi ruang refleksi dan adaptasi di lingkungan baru. Salah satunya dialami oleh Desy Karolina Korwa, mahasiswi Fakultas Teknik Industri (FTI) ITB asal Biak, Papua. Ia mengaku sempat terkejut saat pertama kali tiba di lokasi, namun menganggap kegiatan ini memberi banyak pelajaran berharga.
“Awalnya saya sempat kaget dengan suasananya, tapi ternyata kegiatan ini sangat bermanfaat. Kami belajar disiplin, kerja sama, dan beradaptasi di lingkungan baru. Saya berharap bisa membawa semangat ini untuk berkontribusi bagi daerah asal saya di Papua,” tuturnya.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa penerima Beasiswa ADik diharapkan mampu memperluas wawasan, memperkuat rasa kebangsaan, serta menumbuhkan solidaritas lintas budaya. ITB pun menegaskan komitmennya untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam pemerataan akses pendidikan tinggi yang inklusif, berkeadilan, dan berkarakter kebangsaan.
Reporter: Mely Anggrini (Meteorologi, 2022)









