ITB Kembangkan Program Ekonomi dan Keuangan Syariah Berbasis Digital: Perluas Akses Pendidikan dan Dorong Potensi Masa Depan
Oleh -- -
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.
BANDUNG, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) mengambil langkah maju dengan mengembangkan program pendidikan Ekonomi dan Keuangan Syariah berbasis digital. Inisiatif ini bertujuan mendekatkan akses pendidikan berkualitas kepada masyarakat, sekaligus menanggapi kebutuhan akan keilmuan yang relevan di era digital.
Program ini merupakan yang pertama di Indonesia yang secara komprehensif berfokus pada ekonomi dan keuangan syariah dengan pendekatan digital. Sebelumnya, ITB melalui Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB telah aktif mengembangkan ekosistem ekonomi syariah, sejak tahun 2007-2008.
Center of Islamic Business and Finance (CIBF) merupakan pusat yang didirikan sebagai unit riset di SBM ITB dengan misi utama mendorong pengembangan riset, konsultasi, dan pelatihan di bidang bisnis dan keuangan syariah. Keberadaan pusat studi ini mendapat pengakuan dari Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), yang menetapkan CIBF sebagai salah satu center of excellence untuk Islamic Asset and Wealth Management.
Lingkup kajian dan aktivitas CIBF mencakup berbagai aspek strategis, mulai dari perbankan syariah, pasar modal syariah, kewirausahaan halal, hingga pengelolaan rantai nilai halal, logistik halal, dan pemasaran islami.
Prof. Dr. Irwan Meilano, S.T., M.Sc., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB, mengatakan, “Program ini bersifat multidisiplin, melibatkan berbagai Fakultas/Sekolah di ITB, memastikan kurikulum komprehensif dari aspek syariah, bisnis, teknologi informasi, serta potensi penelitian termasuk kajian halal. Pengembangan kurikulum juga melibatkan pemangku kepentingan dari industri dan regulator untuk relevansi pasar.”
Indonesia, dengan populasi Muslim terbesar, memiliki potensi besar dalam ekonomi syariah digital. "ITB berkomitmen mencetak lulusan yang mampu memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan sektor ini, mengisi kebutuhan SDM berkualitas, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Prof. Irwan.
Dekan SBM ITB, Prof. Dr. Aurik Gustomo, S.T., M.T. menambahkan, berkaitan dengan kerja sama dengan berbagai pihak, hal ini juga tidak menutup kemungkinan mengembangkan kelas-kelas kerja sama dengan berbagai pihak yang peduli dengan pengembangan ekonomi atau finansial syariah. Hal itu karena karakteristik pembelajaran MBA salah satunya memerlukan living lab dengan bahasan kasus-kasus praktik terbaik di tempat kerja.
Prof. Irwan menekankan pentingnya pemanfaatan digital dan kolaborasi untuk mempercepat penguatan ekosistem ekonomi syariah di Indonesia.
“ITB akan fokus untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah berbasis digital. Program ini merupakan multidisiplin dari berbagai fakultas yang ada di ITB dengan melibatkan pemangku kepentingan yang konsen di bidang ekonomi dan keuangan syariah berbasis digital. Untuk lokasi kampus ITB, kami akan mengoptimalkan ITB Kampus Jakarta, Gedung Graha Irama di Jalan Rasuna Said, Jakarta,” ujar Prof. Irwan.







