ITB Tandatangani 4 Nota Kesepahaman Strategis dan Jajaki Kolaborasi dengan Tsinghua University

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita


BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) memperkuat jejaring global terkait teknologi dan riset, serta hilirisasi inovasi melalui partisipasi Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi, Prof. Ir. Lavi Rizki Zuhal, Ph.D., pada Second International Conference for Training Excellent Engineers (ICTE 2025) di Beijing, Tiongkok, Kamis-Minggu (25-28/9/2025).

Dalam forum strategis yang mempertemukan berbagai universitas, industri, pemerintah, dan lembaga akreditasi ini, Prof. Lavi mendapatkan kepercayaan sebagai Keynote Speaker dengan tema “Cultivating Outstanding Engineers in the Era of Global Challenges and Artificial Intelligence Transformation.”

Pada kesempatan yang sama, ITB menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan empat mitra internasional, yaitu Central South University (CSU), GEM Co. Ltd., SANY Heavy Industry Co. Ltd., dan QND.


Dari keempat kerja sama tersebut, MoU dengan SANY menjadi perhatian khusus karena perusahaan ini merupakan industri alat berat terbesar di dunia. Penandatanganan dilakukan langsung di hadapan Menteri Pendidikan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Kerja sama ini mencakup kolaborasi di bidang pendidikan dan riset, termasuk rencana pembangunan China–Indonesia School of Excellent Engineers, sebagai sarana kolaborasi untuk menyiapkan talenta terbaik di bidang engineering atau teknik yang adaptif dan berdaya saing global.

Selain agenda konferensi, delegasi ITB juga melakukan pertemuan bilateral dengan pimpinan Tsinghua University untuk menjajaki kolaborasi di bidang teknologi, kesehatan dan vaksin, serta energi terbarukan. Tsinghua menyampaikan rencana kunjungan balasan ke ITB dalam waktu dekat guna memfinalkan rencana implementasi kerja sama.


“Kehadiran ITB di ICTE 2025 tidak hanya menegaskan reputasi akademik di tingkat internasional, tetapi juga membuka jalur konkret untuk mempercepat transfer teknologi, program gelar ganda, dan hilirisasi riset bersama industri,” ungkap Prof. Lavi.

“Fokus kami adalah menghasilkan dampak nyata bagi mahasiswa, peneliti, dan industri nasional," lanjutnya.

Keterlibatan ITB di ICTE 2025 berdampak strategis pada peningkatan reputasi internasional, perluasan jaringan riset–industri global, dan penguatan kapasitas akademik melalui skema double degree serta mobilitas internasional. Di sisi lain, kemitraan dengan pelaku industri seperti GEM dan SANY membuka peluang pembentukan joint research center dan pilot project di Indonesia untuk mempercepat adopsi teknologi dan memberikan manfaat langsung bagi industri nasional.

#mou #kerja sama #indonesia #china #sdgs #itb berdampak #kampus berdampak #itb4impact #diktisaintek berdampak #sdg 17 #partnerships for the goals #sdg 9 #industry innovation infrastructure #sdg 4 #quality education