Jazz Aula Barat 9: Perjumpaan Musik, Inspirasi Seni, dan Suara Lintas Generasi
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung kembali menyelenggarakan perhelatan musik tahunan Jazz Aula Barat (JAB) edisi ke-9 pada Sabtu (22/11/2025) di Aula Barat ITB. Dengan tema “Legacy in Motion”, konser ini merayakan perjalanan panjang musik jazz di ITB serta memperkuat komitmen kampus dalam menghadirkan ruang apresiasi seni bagi civitas akademika dan masyarakat.
Agenda ini turut dihadiri oleh Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., beserta dengan jajaran pimpinan lainnya.
Ketua Jazz Aula Barat sekaligus alumnus ITB, Imelda Rosalin, menegaskan bahwa penyelenggaraan JAB merupakan bagian dari upaya menjaga keseimbangan antara sains, teknologi, seni, dan humaniora di lingkungan ITB.
“Kami ingin seluruh civitas akademika mendapatkan ‘asupan seni’ yang baik. Musik memberikan ruang bernapas, menghidupkan imajinasi, dan memperkaya kehidupan kampus. Melalui JAB, kami berharap mahasiswa dan masyarakat dapat merasakan energi positif dari musik yang berkualitas,” ujar Imelda.
Selain menghadirkan sajian musik lintas generasi, Jazz Aula Barat juga memiliki misi sosial. Sebagian pendapatan dari penjualan tiket dialokasikan untuk Dana Lestari ITB, sebagai bentuk dukungan terhadap keberlanjutan pendidikan.
Merayakan Warisan Jazz di Ruang Heritage ITB
Aula Barat ITB, yang merupakan bangunan cagar budaya nasional, kembali menjadi tempat penyelenggaraan konser tradisi yang telah berjalan sejak 2013. Pada kesempatan ini, Imelda Rosalin juga menyampaikan catatan kuratorial mengenai tema “Legacy in Motion”, yang mengajak publik untuk menghargai perjalanan musik jazz sebagai warisan yang terus berkembang.
“Jazz selalu bergerak, selalu hidup. Di ruang bersejarah ini, kita merayakan bagaimana masa lalu dan masa kini bertemu, lalu melahirkan inspirasi baru. Kami sangat beruntung dapat menjaga tradisi ini di tempat yang penuh nilai sejarah bagi ITB,” tambahnya.
Konser menghadirkan kolaborasi antara musisi senior dan musisi muda, seperti SALAMANDER Big Band, Mahanada, Nicho Benito, Sandhy Sondoro dan lain sebagainya.
Penghargaan Lifetime Achievement untuk Ermy Kullit
Malam apresiasi ditandai dengan penganugerahan Jazz Aula Barat Award 2025 kepada penyanyi senior Ermy Kullit, yang dikenal luas sebagai First Lady of Bossa Nova Indonesia. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk pengakuan terhadap kontribusi besarnya dalam perkembangan musik jazz dan bossa nova Indonesia.
Ermy Kullit kemudian tampil membawakan sejumlah lagu, termasuk People, Pasrah, hingga Kasih, serta berkolaborasi dengan Margie Segers dalam You’ve Got a Friend. Kehadirannya memberikan suasana hangat dan nostalgia bagi para penonton.
Kolaborasi Lintas Generasi Warnai Panggung
Selain Ermy Kullit dan Margie Segers, konser juga menampilkan Sandhy Sondoro, musisi dengan karakter vokal soulful yang kuat dan rekam jejak internasional. Sandhy membawakan sejumlah lagu seperti Malam Biru, End of the Rainbow, hingga Cerita Romansa yang baru dirilis pada 2025.
Di sisi lain, generasi muda seperti Nicho Benito dan Mahanada turut memperkaya panggung dengan repertoar jazz klasik dan karya orisinal mereka. Sinergi lintas generasi ini menjadi ciri khas JAB dalam menjaga kesinambungan musik jazz dari masa ke masa.
ITB dan Peranannya dalam Pemajuan Seni Musik
Jazz Aula Barat merupakan program kolaborasi antara ITB, Indonesia Jazz and Blues Club, serta mitra dari sektor swasta. Kegiatan ini menegaskan peran ITB dalam memajukan seni dan kebudayaan melalui ruang yang membuka dialog kreatif antara akademisi, seniman, mahasiswa, dan masyarakat.
Dengan semangat Legacy in Motion, JAB 9 tidak hanya menjadi panggung perayaan musik, tetapi juga medium yang memperkuat tradisi seni, memperluas pemahaman budaya, dan menginspirasi generasi baru di lingkungan kampus maupun masyarakat luas.







