Ketua SA ITB Ingatkan Pentingnya Penguatan Sains dan Teknologi Hadapi Geopolitik Global

Oleh Ahmad Fauzi - Mahasiswa Rekayasa Kehutanan, 2021

Editor Anggun Nindita


BANDUNG, itb.ac.id— Ketua Senat Akademik Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Edy Tri Baskoro, M.Sc., Ph.D., menyerukan pentingnya peran perguruan tinggi teknik dalam menjawab tantangan nasional dan global. Hal itu disampaikannya dalam sambutan Peringatan 105 Tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia yang diselenggarakan di Aula Barat, ITB Kampus Ganesha, Kamis (3/7/2025).

Prof. Edy membahas situasi global yang kian memanas, terutama berkaitan dengan konflik Timur Tengah yang memberi dampak multidimensi terhadap Indonesia. Dampak paling nyata akan terlihat pada kenaikan harga energi, instabilitas ekonomi, dan potensi ancaman keamanan dalam negeri.

Dalam situasi geopolitik global yang tidak menentu ini, beliau mengatakan bahwa Indonesia perlu melakukan penguatan fondasi sains dan teknologi untuk menjawab tantangan nasional dan global.

“Penguatan fondasi sains dan teknologi menjadi krusial sebagai mesin utama untuk transformasi ekonomi, ketahanan nasional, dan keberlanjutan pembangunan. Inovasi bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan strategis agar Indonesia dapat mengatasi ketidakpastian global, memperkuat daya saing industri nasional, serta menjaga stabilitas domestik dalam menghadapi krisis global,” katanya.

Menurut Prof. Edy, peran perguruan tinggi teknik menjadi sangat penting sebagai pusat inovasi, penghasil riset strategis, dan pencetak talenta masa depan. Selain itu, perguruan tinggi teknik harus didorong menjadi ujung tombak transformasi ilmu pengetahuan ke dalam solusi nyata. Namun, beliau mengingatkan terdapat tantangan dari dalam yang salah satunya adalah keterbatasan anggaran dan kebutuhan untuk mengelola sumber daya secara efisien. Kunci untuk mengatasi hal tersebut adalah pengelolaan yang cerdas dan inovatif.

Untuk menjawab tantangan ini dalam konteks perguruan tinggi teknik, beliau menekankan dua hal, yakni penguatan budaya ilmiah yang unggul serta pengupayaan afirmasi khusus terhadap bidang-bidang sains, rekayasa, dan teknik.

Prof. Edy juga mengungkapkan, kebijakan akademik yang sesuai juga penting untuk menciptakan iklim akademik yang mumpuni. “Kebijakan ke depan harus diarahkan untuk menciptakan iklim akademik yang kondusif, inovatif, dan inklusif, yang tidak hanya mendorong pencapaian akademik, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi," ujarnya.

"Dengan langkah-langkah tersebut, perguruan tinggi teknik Indonesia akan semakin siap menghadapi tantangan zaman dan terus berkontribusi nyata bagi
kemajuan bangsa,” lanjutnya.

Beliau meyakini, melalui sinergi kebijakan yang tepat, inovasi dalam pembelajaran, dan keterlibatan aktif semua pemangku kepentingan, perguruan tinggi teknik Indonesia mampu menjawab tantangan ini demi mewujudkan Generasi Emas 2045.

Menurutnya, perguruan tinggi teknik harus tampil sebagai agen perubahan, memperkuat pembangunan manusia, memperluas pemberdayaan masyarakat, dan mempercepat hilirisasi hasil riset ke dalam produk nyata yang memberikan nilai tambah ekonomi nasional.

“Senat Akademik ITB turut mengambil peran melalui kebijakan strategis yang baru kami tetapkan: yakni, Norma Pengelolaan Penelitian, Inovasi, Pengabdian Masyarakat, Kerja Sama, dan Layanan Kepakaran ITB. Pendekatan baru yang berbasis luaran dan dampak nyata ini difokuskan pada empat ranah utama atau domain kegiatan, yakni kebutuhan spesifik daerah, kebutuhan strategis nasional, masalah-masalah global, dan frontiers in sciences and emerging technology,” tuturnya.


Untuk mencapai visi sebagai institusi kelas dunia, ITB sebagai bagian dan mungkin lokomotif dari PTTI telah menetapkan target strategis untuk masuk dalam 150 besar QS World University Rankings pada tahun 2030. “Ini bukan sekadar ambisi peringkat, melainkan cerminan dari tekad kita untuk meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan kontribusi global secara menyeluruh,” kata Prof. Edy.

Di akhir, Prof. Edy mengajak untuk sama-sama bergerak maju untuk menegaskan peran ITB sebagai institusi unggul yang berkontribusi nyata bagi ilmu pengetahuan, teknologi, dan peradaban global.

Reporter: Ahmad Fauzi (Rekayasa Kehutanan, 2021)

#ptti #itb berdampak #kampus berdampak #itb4impac #diktisaintek berdampak