Lakuna Kota Hadirkan Forum dan Pameran Ruang Publik BPSF 2025
Oleh Yohana Aprilianna - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

BANDUNG, itb.ac.id - Rangkaian acara Bandung Public Space Festival (BPSF) 2025 berlanjut dengan penyelenggaraan Public Space Forum dan Exhibition yang diadakan di Yumaju Saha Sports & Lifestyle Hub. Forum diselenggarakan pada Minggu (8/6/2025), sedangkan pameran berlangsung pada 8–14 Juni 2025.
BPSF hadir sebagai inisiatif kolaboratif yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan potensi ruang-ruang kota yang terlupakan sekaligus menginspirasi lahirnya solusi berkelanjutan untuk merevitalisasinya. Acara ini digagas oleh Komunitas Lakuna Kota, komunitas yang diinisiasi mahasiswa S2 Rancang Kota ITB.
Public Space Forum menjadi seri kedua dari rangkaian acara Bandung Public Space Festival (BPSF) yang dibuka dengan diskusi bersama praktisi, akademisi, dan komunitas.
Direktur Utama PSUD dan Ketua IAI Jawa Barat, Ar. Adrianto Santoso, S.T., M.T., IAI, membahas potensi regenerasi lost space di kota dengan pendekatan human centered architecture.
"Penting bagi kita untuk peka terhadap ruang kota dengan merancang berdasarkan kebutuhan manusia, bukan kendaraan, dan menghidupkan kembali ruang-ruang terbengkalai melalui pendekatan humanis dan strategis,” ujarnya.
Forum dilanjutkan dengan studi kasus revitalisasi ruang publik bersama komunitas informal yang disampaikan oleh Prananda L. Malasan, Ph.D. selaku Dosen FSRD ITB dan Dewan Pakar Komite Ekonomi Kreatif Kota Bandung. Forum ditutup oleh Andi Abdulqodir, M.Ds., Founder Karasa Bandung dan Tujusemesta, yang menyoroti peran penting komunitas sebagai sumber potensi kreatif dan penggerak aktivasi ruang berbasis desain.
Sebagai penutup rangkaian, pameran BPSF 2025 menampilkan ide dan proyek berbasis komunitas, instalasi interaktif, serta highlight dari rangkaian acara sebelumnya, walking tour. Sebanyak 16 karya placemaking dari berbagai komunitas dan konsultan dipamerkan kepada publik.
“Melalui pameran bersama ini, pengunjung diharapkan saling menginspirasi untuk ikut ambil bagian dalam transformasi kota yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berpihak pada kebutuhan warganya,” ucap Salsabila, Kepala Divisi Desain dan Media.
Salsabila juga menambahkan, Lakuna Kota berharap dengan hadirnya ruang dialog terbuka dan partisipatif dapat membangun budaya kota yang lebih inklusif, kolaboratif, dan berkelanjutan.
Dokumentasi: Tim Publika BPSF-Lakuna Kota
Reporter: Yohana Aprilianna (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)