Orasi Ilmiah Prof. Dantje Kardana Natakusumah: Komputasi Numerik untuk Infrastruktur Air
Oleh Chysara Rabani - Mahasiswa Teknik Pertambangan, 2022
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.
BANDUNG, itb.ac.id - Prof. Ir. Dantje Kardana Natakusumah, S.T., M.Sc., Ph.D., Guru Besar Teknik Sumber Daya Air, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL), ITB, membawakan orasi ilmiah berjudul “Peran Komputasi Numerik untuk Pengembangan Metode Perhitungan dan Infrastruktur Sumber Daya Air”, di Aula Barat ITB, Sabtu (13/9/2025). Orasi tersebut menyoroti kiprah panjangnya dalam penelitian yang menggabungkan pendekatan komputasi dengan inovasi desain untuk menghadirkan solusi atas tantangan hidrologi dan infrastruktur air.
Salah satu kontribusi utama yang dipaparkan adalah pengembangan Metode Hidrograf Satuan Sintetis (HSS) ITB. Prof. Dantje menjelaskan adanya kesenjangan kritis pada metode tradisional, terutama pada ketidakjelasan penurunan rumus debit puncak. Dengan pendekatan transformasi ruang dari bidang fisik ke bidang komputasi, beliau berhasil menurunkan rumus baru yang divalidasi melalui rekonstruksi HSS dengan selisih hasil perhitungan hanya 0-0,7% dibandingkan metode lain.
Metode ini juga telah diterapkan di DAS Sungai Pinamula, Sulawesi Tengah, dan membuktikan potensinya untuk digunakan secara universal. Menurutnya, keunggulan metode ini terletak pada fleksibilitas perubahan time step berkat normalisasi waktu serta kemampuan kalibrasi parameter, yang jarang dimiliki oleh metode hidrograf lain. “Kami ingin menghadirkan metode yang lebih adaptif, akurat, dan bisa dipakai di berbagai kondisi,” ujarnya.
Selain metode perhitungan hidrologi, Prof. Dantje memaparkan inovasi infrastruktur yang dikembangkannya. Beliau memperkenalkan prototipe Pelimpah Terjunan Tipe U yang diterapkan di Jatinangor, sebuah rancangan yang memungkinkan pembangunan bendungan dilakukan secara bertahap dengan sistem disipasi energi yang lebih efektif melalui mekanisme tumbukan ganda dan turbulensi. Inovasi ini dipandang efisien karena mampu mengintegrasikan fungsi pelimpah, pengelak, dan intake dalam satu struktur sehingga menghemat biaya pembangunan.
Beliau juga membahas paten desain armor beton PentaPod berbentuk piramida segi empat (PSE) dan piramida segi tiga (PST), yang berbeda dengan desain Tetrapod pada umumnya dan kini telah diaplikasikan pada proyek Giant Sea Wall Jakarta.
Rangkaian penelitian lain yang dipaparkan mencakup pengembangan tanggul pantai panel TriPod yang kemudian disempurnakan menjadi panel beton modular prefabrikasi serbaguna. Struktur ini dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari tanggul pantai, dinding penahan tanah, hingga pondasi di tanah lunak.

Prof. Dantje juga memperkenalkan desain ITB Golden Ratio Spillway, sebuah gagasan yang lahir dari pencarian alternatif bentuk pelimpah bendungan di luar tipe ogee dan bulat. Beliau menuturkan bahwa prototipe spillway ini sedang dibangun di Purwakarta, meski tetap memerlukan penelitian lanjutan untuk menilai kinerjanya lebih jauh.
“Golden ratio memberi inspirasi untuk menghadirkan desain yang tidak hanya fungsional, tetapi juga estetik dan proporsional,” katanya.
Menutup orasinya, Prof. Dantje menyoroti isu strategis pembangunan Giant Sea Wall di Jakarta. Beliau menilai desain generasi pertama waduk dalam proyek ini berpotensi mengulang kegagalan ekologi yang terjadi pada Waduk Shihwa dan Saemangeum di Korea Selatan.
Menurutnya, GSW tidak menyentuh akar permasalahan utama banjir rob, yaitu penurunan tanah, serta menghadapi tantangan serius pada aspek pengerukan, pemompaan, dan keberlanjutan ekosistem mangrove. Beliau mengajukan alternatif solusi berupa pemanfaatan gravitasi dari Bendung Pintu Air Sepuluh di Sungai Cisadane dan pemompaan Sungai Ciliwung menuju Kali Dadap untuk mengurangi tekanan terhadap GSW.
“Pendekatan yang lebih realistis harus dipikirkan agar perlindungan pesisir Jakarta benar-benar efektif sekaligus berkelanjutan,” ujarnya.
Melalui orasi ini, Prof. Dantje menekankan bahwa komputasi numerik tidak hanya berperan dalam mempercepat perhitungan, tetapi juga membuka ruang bagi inovasi infrastruktur sumber daya air yang adaptif terhadap tantangan lingkungan dan kebutuhan masyarakat. Beliau pun mengajak generasi muda untuk melanjutkan riset di bidang ini dengan semangat inovasi dan tanggung jawab.









