������Ƶ

Ketua Pelaksana, Syifa Aulia Rahma (Rekayasa Kehutanan, 2023), mengatakan, permasalahan stunting ini masih menjadi fokus utama dari Kementerian Kesehatan, karena stunting tidak dapat disembuhkan, hanya dapat dicegah. Oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan mengedukasi masyarakat dan meningkatkan kesadaran, terutama para orang tua mengenai pentingnya pola asupan makanan yang seimbang guna memenuhi kebutuhan gizi anak. Diharapkan kegiatan ini dapat memberi dampak positif jangka panjang bagi masyarakat serta menjadi kontribusi nyata dalam mencetak generasi unggul menuju visi Indonesia Emas 2045. Selain itu, kegiatan ini bertujuan meningkatkan keterlibatan penghuni asrama dalam memberikan kontribusi maupun manfaat bagi sekitar sekaligus meningkatkan citra asrama di mata masyarakat.

Sementara itu, Muhammad Umar Thoriq, S.T., Asisten Direktorat Kemahasiswaan ITB, menyampaikan, “Pengabdian masyarakat ini bukan hanya sekadar program rutin yang dilaksanakan setiap tahun, lebih daripada itu ini adalah bentuk pemaknaan manifestasi dari tridharma perguruan tinggi. Pendidikan dan penelitian hanya akan jadi menara gading ketika tidak ada pilar ketiga, yakni pengabdian masyarakat.”

Kegiatan pengabdian masyarakat dengan tagline “C�𲵲��� Stunting Hari Ini, Generasi Sehat Esok Hari” dirancang secara sistematis dalam beberapa pos edukatif. Pos 1 bertajuk “Tahap Genting: Implementasi Cegah Stunting” merupakan pos sosialisasi yang menyajikan brosur informatif terkait stunting, mulai dari pengertian, ciri-ciri, penyebab, dampak, hingga pencegahannya. Selain itu, terdapat edukasi mengenai pemilihan produk makanan yang tepat berdasarkan label pada kemasan, pedoman gizi seimbang “Isi Piringku” serta games berupa mengurutkan fase pertumbuhan anak. Hal-hal tersebut dijelaskan secara interaktif oleh para fasilitator yang merupakan penghuni Asrama ITB Jatinangor dan sudah mengikuti pembekalan melalui Sekolah Fasilitator.

“Fasilitator tidak hanya dibekali ilmu terkait stunting, melainkan juga dibekali ilmu terkait cara menarik minat masyarakat dan berempati kepada masyarakat. Maka dari itu, mereka adalah kunci keberhasilan dari kegiatan ini,” ujar Syifa.

Setelah melalui pos sosialisasi, partisipan diberi reward berupa telur rebus dan kupon. Syifa mengatakan, salah satu implementasi pencegahan stunting dapat dimulai dengan program “One Day One Egg”. Telur merupakan salah satu jenis produk pangan dengan kandungan gizi yang baik, mulai dari protein, vitamin A, vitamin B12, kolin hingga asam lemak esensial. Selain itu, telur mudah ditemukan dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, sehingga dapat menjadi alternatif sumber protein untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tiap harinya.

Pos selanjutnya adalah pos 2 dan 3 untuk pemeriksaan kesehatan gratis dengan melibatkan dokter dan mahasiswa dari FK UKM. Pada sesi ini, partisipan mendapatkan kesempatan berkonsultasi langsung dengan dokter serta memperoleh rekomendasi obat sesuai dengan keluhan yang disampaikan saat berkonsultasi.

Adapun di pos 4, partisipan diberi obat atau vitamin gratis sesuai rekomendasi dokter pada pos sebelumnya. Obat–obatan maupun vitamin tersebut disediakan oleh KBSP Kota Bandung.

Kegiatan ini menarik antusiasme tinggi dari masyarakat, mulai dari orang tua hingga pelajar, termasuk siswa sekolah hingga mahasiswa. Selain menjadi bentuk sosialisasi, kegiatan ini pun menjadi ruang kolaborasi nyata dari lintas institusi dalam menjawab isu prioritas nasional.

Reporter: Windi Apriliani (Teknologi Pascapanen, 2021)