Ubah Limbah Ternak Menjadi Energi Bersih, Tim FLUX ITB Raih Juara 2 Nasional
Oleh Muhammad Hanif Darmawan - Mahasiswa Teknik Pertambangan, 2021
Editor Anggun Nindita
Tim Flux berfoto bersama dengan dewan juri setelah mendapatkan hadiah juara pada ajang Gandeng x TBS Renewable Energy Ideation Challenge 2025 di Marketing Gallery Urban Forest Cipete, Rabu (12/11/20245) (Dok. Panitia)
BANDUNG, itb.ac.id – Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menamakan diri Tim FLUX berhasil meraih Juara 2 pada ajang Gandeng x TBS Renewable Energy Ideation Challenge 2025. Mereka terpilih melalui proses seleksi ketat dari lebih dari 100 tim tingkat nasional, mengikuti rangkaian mentoring, hingga akhirnya melaju ke babak final pitching.
Tim FLUX terdiri atas Ghifari Jauhar Yajri (Teknik Perminyakan), Syakira Fildza Nazhifan (Sistem dan Teknologi Informasi), dan Inggried Amelia Deswanty (Sistem dan Teknologi Informasi).
BioSync: Inovasi Energi Sirkular dari Limbah Ternak
Mengangkat tema “Powering the Transition to a Net Zero Future”, Tim FLUX menghadirkan proposal bertajuk “BioSync-Smart Circular Energy System”, sebuah sistem biodigester bertenaga surya yang terintegrasi dengan teknologi Internet of Things (IoT).
Inovasi ini dirancang untuk menjawab dua persoalan besar: rendahnya pemanfaatan limbah organik di sektor peternakan, yang berkontribusi pada tingginya emisi metana, serta terbatasnya akses energi bersih dan terjangkau di wilayah pedesaan.

Salah satu momen final pitching ketika Tim FLUX mempresentasikan karyanya kepada dewan juri di Marketing Gallery Urban Forest Cipete, Rabu (12/11/2024). (Dok. Panitia)
“Kami menawarkan solusi yang mengubah limbah ternak menjadi biogas sebagai energi bersih, sekaligus menghasilkan pupuk organik untuk kebutuhan pertanian lokal,” ujar perwakilan tim, Ghifari.
“Melalui BioSync, kami ingin mengonversi tantangan lingkungan menjadi peluang energi," lanjutnya.
Inovasi yang Kreatif, Layak, dan Terukur
Karya Tim FLUX dinilai memenuhi tiga kriteria utama kompetisi: creative, feasible, dan scalable.
-Kreatif: BioSync mengintegrasikan biodigester, panel surya, dan sistem monitoring IoT dalam satu ekosistem energi sirkular.
-Layak: Analisis finansial menunjukkan tingkat pengembalian investasi (ROI) sebesar 11,67% dengan estimasi masa balik modal sekitar 6,4 tahun.
-Terukur: Model bisnis disusun bertahap, dimulai dari pilot project B2C di Lampung, kemudian dikembangkan menuju skema B2B2B dan B2G untuk ekspansi skala nasional.
Tantangan Kompetisi dan Babak Final
Pada babak final, Tim FLUX mempresentasikan gagasannya di hadapan para juri profesional, termasuk President Director Energi Baru PT TBS Energi Utama Tbk, Dimas Adi Wibowo, serta Executive Director TBS Foundation, Anugraha Dezmercoledi.

Sesi dokumentasi Tim FLUX bersama mentor TBS, Alvin Novalink, SVP Internal Audit dan Risk Management TBS. (Dok. Panitia)
Mereka mengakui bahwa tantangan terbesar berasal dari upaya menyatukan pendekatan teknis, digital, dan bisnis dalam satu konsep yang realistis, sekaligus membagi waktu dengan perkuliahan, penyusunan skripsi, dan kegiatan organisasi.
Ketika diumumkan sebagai Juara 2, seluruh anggota tim merasa bangga dan terharu. “Setelah berminggu-minggu berdiskusi, merevisi, dan berlatih presentasi, akhirnya kerja keras kami terbayar,” ujar mereka. “Kami senang bisa memberikan kontribusi nyata bagi masa depan energi Indonesia.”
Ke depan, Tim FLUX berencana melanjutkan pengembangan BioSync menjadi proyek nyata dan tengah menjajaki peluang kerja sama untuk uji coba skala kecil.
Mereka juga menyampaikan pesan kepada mahasiswa lain. “Jangan menunggu ide kalian sempurna untuk mulai bergerak. Kompetisi bukan hanya soal menang, tetapi tentang mengasah pola pikir. Dari keberanian pertama itu, pintu peluang akan terbuka.”







