Program Pengmas ITB Hadirkan Inovasi Rumah Garam, Dorong Ekonomi Berkelanjutan di Maluku Tengah

Oleh Indah Marcelinawati - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2022

Editor Anggun Nindita

Kolaborasi tim dosen dan mahasiswa menghadirkan inovasi Rumah Garam (27/7/2025). (Dok. Feri Saputra 2025)

MALUKU TENGAH, itb.ac.id - Tim dosen dan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas) di Desa Ulahahan, Maluku Tengah, pada 24–30 Juli 2025. Dalam kegiatan tersebut, mereka menghadirkan inovasi Rumah Garam atau Salt Greenhouse sebagai upaya memanfaatkan potensi laut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Program ini digagas dengan tujuan memberikan alternatif mata pencaharian bagi masyarakat pesisir. Selama ini, masyarakat Desa Ulahahan lebih banyak bergantung pada sektor pertanian darat, padahal wilayah ini memiliki potensi air laut dengan kualitas salinitas yang sangat baik untuk produksi garam. Melalui inovasi ini, masyarakat didorong untuk memanfaatkan kekayaan laut sebagai sumber ekonomi baru.

Program ini dipimpin oleh Dr. Susanna Nurdjaman, S.Si., M.T., dengan anggota Dr. Andi Egon, S.T., M.Sc., Kamalludin K, S.Pi. (KKP), serta mahasiswa Oseanografi ITB, Fauzan Pratama, Feri Saputra, Dimas Rama Dhinata, Hudzaifah, dan Mohamad Bagas Imansyah. Dalam pelaksanaannya, tim juga berkolaborasi dengan penyuluh perikanan KKP, Kayum Tehuayo, yang mendampingi masyarakat selama pembangunan.


Kegiatan sosialisasi pengoperasian Rumah Garam kepada warga Desa Ulahahan oleh tim Pengmas ITB. (27/7/2025). (Dok. Feri Saputra 2025)
Rangkaian kegiatan utama meliputi pembangunan Salt Greenhouse serta sosialisasi kepada masyarakat mengenai cara pengoperasian rumah garam. Sosialisasi ini dilakukan bersamaan dengan peresmian rumah garam, di mana masyarakat terlihat antusias terlibat sejak tahap pembangunan hingga pengelolaan.

Program ini memberikan dampak langsung berupa hadirnya inovasi baru dalam pengelolaan potensi laut, membuka peluang usaha, serta meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir. Tim juga menyampaikan harapannya,

“Masyarakat dapat mandiri mengelola rumah garam dan kerja sama antara akademisi, pemerintah, serta desa terus berlanjut,” salah satu anggota tim, Feri Saputra.

Tim berharap kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan desa diharapkan terus berlanjut agar inovasi ini tidak hanya menjadi solusi sementara, melainkan juga fondasi berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir.

#pengabdian #pengabdian masyarakat #rumah garam #sdg 8 #decent work and economic growth #sdg 9 #industry innovation infrastructure #sdg 12 #responsible consumption and production