Program Studi Sarjana Aktuaria ITB Raih Akreditasi Unggul, Perkuat Komitmen Internasionalisasi dan Kualitas Pendidikan

Oleh Iko Sutrisko Prakasa Lay - Mahasiswa Mahasiswa Matematika, 2021

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

Penandatangan Berita Acara Akreditasi oleh Ketua Program Studi Sarjana Aktuaria dan Perwakilan LAMSAMA.

BANDUNG, itb.ac.id – Program Studi Sarjana Aktuaria, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Teknologi Bandung (ITB), resmi meraih akreditasi "Unggul" dari Lembaga Akreditasi Mandiri Sains Alam dan Ilmu Formal (LAMSAMA) pada tahun 2025. Peringkat ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan keilmuan aktuaria di ITB, menegaskan komitmen institusi terhadap kualitas pendidikan yang unggul dan berkelanjutan di bidang sains aktuaria.

Sejak pertama kali dibuka pada tahun 2019, Program Studi Sarjana Aktuaria ITB hadir untuk menjawab kebutuhan akan tenaga profesional di bidang pengelolaan risiko yang berbasis kuantitatif. Ilmu Aktuaria memadukan konsep matematika, statistika, dan teori keuangan untuk merancang dan mengevaluasi strategi manajemen risiko di sektor-sektor penting seperti asuransi, keuangan, dana pensiun, hingga sistem jaminan sosial. Dalam kurun waktu lima tahun sejak berdiri, program ini telah mengalami perkembangan pesat, mulai dari perbaikan kurikulum, peningkatan mutu pengajaran, hingga kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam dan luar negeri.

Ketua Program Studi Sarjana Aktuaria ITB, Prof. Novriana Sumarti, S.Si., M.Si., Ph.D., menyampaikan rasa syukur dan bangga atas capaian ini. Menurutnya, akreditasi “Unggul” yang diperoleh merupakan hasil kerja keras seluruh tim dalam mempersiapkan berbagai dokumen dan menunjukkan mutu pelaksanaan tridarma perguruan tinggi.

“Peringkat akreditasi yang tertinggi ini sangat diperlukan untuk para lulusannya, karena ada beberapa lembaga atau industri dalam negeri yang memberikan syarat pelamar kerjanya lulus dari perguruan tinggi dengan peringkat tinggi,” tutur Prof. Novriana.

Beliau mengatakan, sejumlah institusi luar negeri pun kini mulai memperhatikan akreditasi asal institusi saat menerima mahasiswa internasional, sehingga pencapaian ini juga memperluas peluang lulusan untuk melanjutkan studi atau berkarier secara global.

Akreditasi ini menjadi pijakan untuk melangkah lebih jauh. Saat ini, program studi Aktuaria tengah mempersiapkan proses internasionalisasi dengan menjajaki kerja sama lebih erat dengan asosiasi profesi seperti Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) dan Society of Actuaries (SOA) di Amerika Serikat. Kerja sama ini diharapkan dapat mengarah pada pengakuan terhadap beberapa mata kuliah sebagai ekuivalen dari modul ujian profesi, sehingga mempercepat jalur karier mahasiswa yang ingin menjadi aktuaris bersertifikat. Di sisi lain, rencana untuk memperoleh akreditasi internasional seperti dari ASIIN (Jerman) atau ABET (Amerika) juga menjadi prioritas ke depan, seiring dengan pengembangan kelas internasional dan peluang pertukaran pelajar.

Program Studi Sarjana Aktuaria ITB telah memperbarui kurikulum yang lebih adaptif terhadap dinamika industri. Kurikulum 2024 yang kini dijalankan mengusung pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi, memperkuat keterampilan analitik, pemodelan risiko, serta penguasaan perangkat teknologi dan komputasi yang mendukung praktik aktuaria. Mahasiswa didorong untuk membentuk profil keahliannya masing-masing sesuai minat, termasuk pada aktuaria jiwa, kesehatan, investasi, dan sektor publik. Strategi ini tidak hanya mempersiapkan mahasiswa untuk memasuki dunia kerja, tetapi juga membentuk fondasi akademik yang kuat bagi mereka yang ingin menempuh jalur riset lanjutan.

Prof. Novriana juga menekankan pentingnya penguatan administrasi dan tata kelola data sebagai bagian dari upaya keberlanjutan mutu.

“Prodi S1 Aktuaria perlu mempertahankan hal-hal yang sudah baik, dan juga perlu lebih memperbaiki hal-hal yang masih kurang,” ujarnya.

Tak hanya terbatas pada pengajaran, program studi ini juga berupaya mendorong semangat penelitian dan pengabdian masyarakat. Dosen dan mahasiswa aktif terlibat dalam kegiatan ilmiah, kompetisi data science, serta proyek kolaboratif yang memberikan kontribusi nyata dalam menyelesaikan persoalan riil. Ke depan, keterlibatan yang lebih luas dengan mitra industri dan lembaga kebijakan diharapkan akan memperkuat daya saing lulusan sehingga mampu memberikan berkontribusi aktif dalam pembangunan bangsa melalui bidang aktuaria.

#akreditasi #aktuaria #fmipa #itb berdampak #kampus berdampak #itb4impact #diktisaintek berdampak #sdg 4 #quality education #sdg 17 #partnerships for the goals