Sinergi ITB dengan Pemkab Kebumen: Melestarikan Karangsambung sebagai Laboratorium Geologi Dunia
Oleh --- -
Editor Anggun Nindita
KARANGSAMBUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali menegaskan komitmennya dalam melestarikan geoheritage Karangsambung di Kebumen, Jawa Tengah. Kawasan ini merupakan salah satu situs geologi terlengkap di Indonesia, yang bahkan telah menjadi laboratorium alam sejak Kampus Geologi Lapangan ITB didirikan pada tahun 1964 oleh Prof. Sukendar Asikin. Pemerintah pun menetapkannya sebagai Cagar Alam Geologi pertama di Indonesia pada tahun 2006.
Sayangnya, kondisi geoheritage ini semakin memprihatinkan. Sejumlah akademisi menyuarakan kekhawatiran karena banyak situs yang rusak bahkan hilang akibat faktor alam dan aktivitas penambangan.
Dalam kunjungannya ke Kampus Geologi Lukulo, Karangsambung, Minggu (20/7/2025), Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., menyatakan bahwa jika tidak dijaga bersama, warisan ilmiah yang menjadi dasar teori lempeng tektonik tersebut bisa musnah.
Beliau menjelaskan bahwa upaya konservasi geoheritage tidak hanya soal geologi. Prof. Tata mengusulkan pendekatan transdisipliner yang melibatkan berbagai bidang ilmu, mulai dari lingkungan, teknik mesin, hingga ekonomi masyarakat dan pengembangan UMKM. Tujuannya agar tercipta solusi yang holistik dan berkelanjutan.
"Kami berharap keberadaan kampus ini bisa menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat," tuturnya.
Kunjungan Rektor ITB ke Karangsambung ini merupakan bagian dari kegiatan Penelitian Pengabdian Masyarakat dan Inovasi (PPMI) Teknik Geologi ITB 2025 yang mengusung tema "Merawat Warisan Bumi untuk Geopark Berkelanjutan".
Rektor mengatakan, ITB siap memperkuat dukungannya dalam upaya konservasi Kebumen, terutama setelah Kebumen resmi menyandang status UNESCO Global Geopark (UGGp).
Saat ini, Kampus Geologi Karangsambung dikelola oleh Yayasan Pendidikan Geologi Karangsambung (YPGK) dan sedang dalam proses pelimpahan pengelolaan ke ITB. Kampus ini memiliki fasilitas lengkap seperti museum, auditorium, dan kafetaria, serta telah dimanfaatkan oleh sekitar 15.000 mahasiswa dari 15 perguruan tinggi di Indonesia.
Bupati Kebumen, Lilis Nuryani, menyambut baik kerja sama ini. Beliau mengungkapkan bahwa Pemkab Kebumen telah menyiapkan berbagai regulasi, termasuk membentuk Badan Pengelola Geopark untuk memperkuat tata kelola lintas sektor.
"Kami berharap ITB menjadi mitra strategis dalam pembangunan berkelanjutan Kebumen," ucapnya.
Sementara itu, Ketua YPGK, Dr. Mirzam Abdurrachman, S.T., M.T., bersama Guru Besar dari Kelompok Keahlian (KK) Geodinamik dan Sedimentologi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ITB, Prof. Ir. Benyamin Sapiie, Ph.D., turut menjelaskan pentingnya melestarikan warisan geologi Karangsambung. Geoheritage di kawasan ini sangat kaya, mencakup batuan, fosil, mineral, hingga morfologi unik yang fundamental untuk memahami sejarah geologi bumi.
"Karangsambung bukan sekadar lokasi penelitian, tapi juga punya makna budaya, estetika, dan jadi inspirasi bagi seni, tradisi, bahkan cerita rakyat," ungkap Prof. Benyamin.
Acara tersebut diakhiri dengan penyerahan cenderamata, dilanjutkan dengan tur ke kawasan Kampus Geologi Karangsambung dan kunjungan langsung ke beberapa geosite.

ITB berharap kolaborasi lintas lembaga ini dapat semakin memperkuat posisi Kebumen sebagai pusat riset geologi dunia sekaligus destinasi wisata edukatif berkelas internasional.








