"Sinestesia" Tandai Dimulainya Pre-Event Pasar Seni ITB 2025: Jembatan Sejarah dan Teknologi

Oleh Indira Akmalia Hendri - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id - Setelah lebih dari satu dekade vakum, Pasar Seni ITB akan kembali hadir tahun ini dengan semangat yang lebih inklusif dan relevan. Digelar sejak 1972 oleh Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), Pasar Seni ITB ini akan berlangsung puncaknya pada Oktober 2025, dengan rangkaian pre-event di setiap bulannya.

Mengusung tema besar “Setakat Lekat: Laku, Temu, Laju”, Pasar Seni ITB 2025 merefleksikan bagaimana batas antara realitas maya dan nyata telah melebur, menciptakan bentuk interaksi dan keberadaan baru di tengah masyarakat digital saat ini.

Ketua Panitia Pasar Seni ITB, Kayla Davina, menyampaikan bahwa semua rangkaian acara, termasuk acara puncak dan pre-event, dapat diakses secara gratis oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal tersebut menurutnya dilakukan agar seni bisa lebih membumi dan inklusif.

Ketua Panitia Pasar Seni ITB, Kayla Davina

“Kami ingin menciptakan pengalaman artistik yang bisa dirasakan oleh semua kalangan, tanpa hambatan tiket masuk atau batasan institusional,” ujarnya dalam agenda Media Gathering Pasar Seni ITB 2025, Senin (6/2/2025) di Galeri Soemardja, ITB Kampus Ganesha.

Pre-event pertama, “Sinestesia”, berlangsung meriah di area gedung CAD ITB dan Galeri Soemardja. Acara ini menampilkan pertunjukan video mapping kolaboratif dengan Arafura, serta pameran arsip dan artefak Pasar Seni dari lima dekade terakhir. Lebih dari sekadar nostalgia, “Sinestesia” menjadi ruang refleksi dan interaksi lintas generasi yang menghubungkan sejarah Pasar Seni dengan teknologi masa kini.

“Contohnya bisa kita lihat di media sosial, cara manusia bersosialisasi berubah. Begitu pula seni, harus bisa hadir dalam ruang-ruang baru itu,” tambah Kayla.

Sementara itu, Koordinator Kemahasiswaan Pasar Seni ITB sekaligus dosen dari Kelompok Keahlian (KK) Kriya dan Tradisi, Hendhy Nansha, M.Sn., M.H., menekankan pentingnya semangat kolektif dalam penyelenggaraan tahun ini. “Pasar Seni bukan hanya milik FSRD, tetapi milik seluruh mahasiswa. Kami juga memberdayakan teman-teman dari multikampus untuk terlibat aktif,” jelasnya.

Beliau menambahkan bahwa Pasar Seni ITB 2025 membuka ruang seluas-luasnya bagi seniman, alumni, dosen, bahkan seniman dari luar ITB untuk ikut serta.

“Tahun ini sangat spesial karena kami mendapat full support dari Rektor, Jajaran Pimpinan, Ikatan Alumni (IA ITB), serta mahasiswa. Kami juga memberdayakan teman-teman dari multikampus untuk terlibat aktif,” jelasnya.

Tak hanya itu, 25 dosen FSRD turut terlibat langsung dalam struktur kepanitiaan, menandakan dukungan penuh dari akademisi.

Acara puncak Pasar Seni ITB 2025 akan digelar pada Oktober mendatang, namun publik dapat mulai merasakan atmosfernya melalui rangkaian pre-event. Salah satu yang dinantikan adalah Pameran Sinarupa pada 28–29 Juni 2025.

Selama penyelenggaraan, kampus ITB akan disulap menjadi ruang galeri terbuka di sepanjang Jalan Ganesha, memamerkan karya-karya seniman yang dikurasi secara khusus. Hal ini menjadikan kawasan kampus sebagai ruang galeri terbuka yang bisa dinikmati siapa pun, tanpa sekat.

Dengan partisipasi lebih dari 300 stan, 200 seniman dan komunitas, serta 3 panggung utama, Pasar Seni ITB 2025 tidak hanya menjanjikan pengalaman estetika, tetapi juga membangun kembali ekosistem seni sebagai gerakan budaya yang inklusif dan hidup.

Di sisi lain, dosen dari Kelompok Keahlian (KK) Seni Rupa FSRD ITB, Dr. Nurdian Ichsan, S.Sn., M.Sn., menyatakan bahwa Pasar Seni ITB 2025 bukan sekadar perhelatan seni milik satu fakultas, melainkan telah menjelma menjadi ruang bersama yang inklusif dan kolaboratif.

Pasar Seni ITB 2025 hadir sebagai perayaan kolektif yang menyatukan berbagai lapisan dalam semangat kebersamaan. Inilah momentum baru bagi seni untuk kembali hidup di tengah masyarakat, membangun jembatan antara kreativitas, sejarah, dan masa depan.

Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)

#pasar seni #pasar seni itb #pasar seni itb 2025 #itb berdampak #kampus berdampak #itb4impac #diktisaintek berdampak