Studium Generale TRANS7 Mengajar Bahas Kreativitas dan Kepemimpinan
Oleh Nattaya Syailendra - Mahasiswa Rekayasa Kehutanan, 2022
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.
BANDUNG, itb.ac.id — Institut Teknologi Bandung (ITB) menyelenggarakan Studium Generale dengan tajuk “TRANS7 Mengajar: Creativity and Leadership”, Rabu (19/11/2025). Kegiatan ini menghadirkan dua pembicara, Moh. Ikhsan Soemantoro (VP of Production TRANS7) dan Hardianto Atmadja (President Director of Garudafood).
Hardianto Atmadja mengisahkan perjalanan panjang Garudafood sebagai salah satu perusahaan FMCG nasional yang berkembang dari skala UMKM di Pati, Jawa Tengah. Berbekal pendidikan di ITB dan Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan, beliau menekankan pentingnya kerja keras dan inovasi dalam menghadapi dunia bisnis yang terus berubah.
Kerja keras dan inovasi tersebut menjadikan Garudafood hingga kini memiliki pabrik di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi, serta bekerja sama dengan berbagai mitra global. Selain itu, adaptasi dalam dunia bisnis diperlukan. Contohnya saat terjadi pandemi Covid-19, Garudafood melakukan berbagai inovasi agar dapat tetap mengalami kemajuan di bisnis tersebut.
Hardianto juga menyampaikan kunci menghadapi persaingan di bidang yang sama, yakni inovasi berkelanjutan dalam produk, merek, serta pola kolaborasi. Ia juga menekankan bahwa aspek kepemimpinan yang perlu diprioritaskan sejak dini adalah budaya perusahaan, kemampuan memimpin diri, serta kapasitas komunikasi yang efektif.
“Di FMCG, hal tersebut sudah biasa dan persaingannya akan seru. yang menarik, di Indonesia, 8 perusahaan multinasional kalah dengan perusahaan nasional. Hal itu bisa terjadi karena perusahaan Indonesia jauh lebih cepat dalam launching produk. Meng-copy bisa dilakukan dengan cepat, oleh karena itu kita harus tetap berinovasi,” ujarnya.
Sementara itu, Moh. Ikhsan Soemantoro membahas dinamika dunia media. Saat ini persaingan konten sangat padat: 678 stasiun TV yang beralih ke siaran digital, 34 juta unggahan TikTok per hari, dan lebih dari 115 juta kanal YouTube di seluruh dunia.
Ia menjelaskan bahwa dunia digital kerap bergerak tanpa aturan baku sehingga kepemimpinan menjadi faktor penting untuk bertahan.
Beliau menekankan bahwa kreativitas tidak berarti bebas tanpa aturan. Justru, ada struktur berpikir tertentu yang perlu dijalankan agar proses kreatif dapat menghasilkan sesuatu yang relevan.
Ia memaparkan empat unsur utama kreativitas: orisinalitas, relevansi, fleksibilitas, dan keberanian bereksperimen. Ia mencontohkan keberhasilan program televisi yang terinspirasi dari konsep “Arisan”. Elemen-elemen budaya populer Indonesia dikombinasikan menjadi format baru yang akhirnya menjadi program non-drama nomor satu di Indonesia.
Dalam kepemimpinan, Ikhsan menjelaskan bahwa pemimpin kreatif harus mampu memberi inspirasi, mengarahkan tim, menciptakan ruang aman bagi munculnya ide, serta bersikap fleksibel terhadap perubahan.
Ia pun menyampaikan bahwa bekerja dengan hati itu perlu. “Selain itu, kita juga tidak boleh sombong ketika sedang berproses. Karena jika kita memiliki sifat sombong, biasanya prosesnya tidak akan berjalan dengan baik dan lama,” katanya.
Reporter: Nattaya Syailendra (Rekayasa Kehutanan, 2022)








