Sulap Limbah Cangkang Telur dan Sekam Padi, Tim Mahasiswa Teknik Perminyakan ITB Raih Prestasi di Mud Design Competition OGIP 2025
Oleh Ilham Rezy Saputra - Mahasiswa Teknik Perminyakan, 2022
Editor Anggun Nindita
Tim MadMud Mendapatkan Posisi First Runner-Up dalam Mud Design Competition OGIP 2025 UPN “Veteran” Yogyakarta, Minggu (11/05/2025). (Dok. Tim MadMud)
BANDUNG, itb.ac.id – Tim mahasiswa Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil meraih first runner-up dalam ajang Mud Design Competition OGIP 2025 yang diselenggarakan di Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta pada 10–11 Mei 2025. Kompetisi ini mempertemukan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi untuk merancang inovasi fluida pengeboran yang ramah lingkungan, ekonomis, serta menjawab tantangan industri migas saat ini.
Tim yang menamakan diri MadMud beranggotakan Ghifari Handzalah Suardini (12221070), M. Faza Rosyada (12221083), dan Rasel Ahmad Madinal Ilmillah (12221124), seluruhnya mahasiswa Program Studi Teknik Perminyakan ITB. Mereka memperkenalkan inovasi berbasis additives biodegradable dengan memanfaatkan limbah cangkang telur (egg shell) dan sekam padi (rice husk) sebagai Loss Circulation Material (LCM).
“Inovasi ini menghasilkan mud program yang ramah lingkungan, cost-effective, serta mampu mengatasi permasalahan seperti borehole stability, meminimalkan formation damage, dan mengoptimalkan well control,” ujar Ghifari.
Hasil pengujian di laboratorium menunjukkan bahwa penggunaan cangkang telur dan sekam padi memiliki efektivitas sebanding dengan aditif komersial. Bahkan, material tersebut mampu menekan biaya lumpur pengeboran secara signifikan. “Harga dari kedua inovasi ini jauh lebih murah dibandingkan aditif di pasaran, sehingga menjadikan program lumpur lebih efisien,” jelas Faza.

Rasel menambahkan bahwa inovasi ini memiliki potensi pengembangan lebih lanjut. “Kami memilih ide ini berdasarkan studi literatur dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Karena itu, kami yakin penerapannya di masa depan sangat memungkinkan,” ungkapnya.
Keberhasilan tim MadMud tidak lepas dari strategi kolaboratif yang mereka terapkan. Mulai dari brainstorming, pembagian tugas, hingga evaluasi dilakukan secara terstruktur baik secara daring melalui Zoom maupun pertemuan luring. “Komunikasi efektif dan manajemen waktu yang baik menjadi kunci keberhasilan tim kami,” kata mereka.
Bagi ketiga mahasiswa tersebut, pengalaman mengikuti kompetisi menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya dedikasi dan ketekunan.
“Kami ingin menyampaikan pesan bahwa mahasiswa tidak perlu takut untuk mencoba. Menang atau kalah adalah bagian dari proses untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” tambah tim.
Melalui capaian ini, tim MadMud berharap inovasi yang mereka kembangkan dapat memberikan manfaat nyata bagi industri energi di Indonesia, sekaligus menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berinovasi dan berprestasi.









