Tim Ekspedisi Patriot ITB–Uncen Perkuat Kolaborasi Pembangunan Kawasan Transmigrasi Prafi Melalui Lokakarya dan FGD Terpusat

Oleh Mely Anggrini - Meteorologi, 2022

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

Foto bersama Tim Ekspedisi Patriot ITB–Uncen dengan jajaran OPD, kepala dinas, dan pemangku kepentingan lainnya pada kegiatan Lokakarya dan FGD Terpusat di Aston Niu Manokwari, Senin (17/11/2025). (Dok. Tim Ekspedisi Patriot ITB)

MANOKWARI, itb.ac.id — Tim Ekspedisi Patriot (TEP) Lokus Prafi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama Universitas Cenderawasih (Uncen) menggelar Lokakarya dan Focus Group Discussion (FGD) Terpusat di Ballroom Hotel Aston Niu Manokwari, Senin (17/11/2025). Kegiatan ini menjadi ajang pemaparan hasil penelitian lapangan yang telah dilakukan selama lebih dari dua bulan, sekaligus forum dialog multipihak untuk merumuskan langkah pembangunan kawasan transmigrasi secara lebih terarah.

Acara tersebut dihadiri lebih dari 100 peserta, terdiri atas para Kepala Dinas dan perwakilan OPD seperti Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kantor Pertanahan, Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan, Dinas PUPR, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan. Hadir pula Bappeda, Dinas Pertanian, para kepala distrik, penyuluh pertanian, pelaku ekonomi lokal, akademisi, koperasi, lembaga masyarakat, serta para guru dan wakil kepala sekolah SMA/SMK di kawasan transmigrasi Prafi. Keterlibatan beragam pihak ini memperlihatkan tingginya perhatian terhadap masa depan pembangunan kawasan Prafi, Masni, Sidey, dan Manokwari Utara.

Sebelumnya, tim ekspedisi telah melakukan observasi lapangan, wawancara mendalam, pengumpulan dokumen dari dinas terkait, serta studi literatur. Hasil kegiatan tersebut dilaporkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Manokwari, Yusak Dowansiba. Ia menyampaikan bahwa penelitian dilakukan di empat distrik utama: Prafi, Masni, Sidey, dan Manokwari Utara.

“Tujuan utama ekspedisi ini meliputi lima misi strategis, mulai dari pengumpulan masukan dan validasi data multipihak, penyusunan rekomendasi konseptual dan model implementatif, penguatan edukasi sains di sekolah, pelaksanaan lokakarya tematik, hingga pembangunan jejaring kolaboratif antar pemangku kepentingan,” ujarnya.

Usai laporan kegiatan, sambutan disampaikan oleh perwakilan Ketua Tim Ekspedisi Patriot Lokus Manokwari, Dr. Ir. Farkhad Ihsan Hariadi, M.Sc. Dalam pemaparannya, dijelaskan bahwa terdapat lima Tim Ekspedisi Patriot (TEP) di Lokus Prafi dengan fokus penelitian berbeda dan diketuai oleh dosen ITB. TEP 1 yang dipimpin Dr. Muhammad Yudhistira Azis, M.Si. (FMIPA) meneliti evaluasi dan rekomendasi kawasan transmigrasi; TEP 2 oleh Dr. Ir. Rijanti Rahaju Maulani, SP., M.Si. (SITH) terkait komoditas unggul; TEP 3 oleh Dr. Ir. Farkhad Ihsan Hariadi, M.Sc. (STEI) mengenai kelembagaan ekonomi; TEP 4 oleh apt. Yangie Dwi Marga Pinanga, M.Sc., Ph.D. (SF) tentang desain penanganan dan mitigasi konflik; serta TEP 5 oleh Dr. Syarif Hidayat, S.T., M.T. (FTSL) terkait konektivitas infrastruktur dan akses layanan dasar.

Lokakarya dan Focus Group Discussion (FGD) Terpusat yang dihadiri para pemangku kepentingan dari berbagai instansi di Kabupaten Manokwari. (Dok. Tim Ekspedisi Patriot ITB)

Lokakarya dan FGD ini dibuka secara resmi oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Manokwari, Yan Ayomi, S.Sos. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa Ekspedisi Patriot merupakan langkah penting bagi pemerintah daerah dalam memperkuat tata kelola pembangunan kawasan transmigrasi. Kajian yang dilakukan tidak hanya menggambarkan kondisi lapangan, tetapi juga memberikan dasar ilmiah untuk menyusun kebijakan yang tepat sasaran dan berkelanjutan.

“Pemerintah daerah sangat terbantu dengan hadirnya data dan rekomendasi berbasis kajian seperti ini,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa forum seperti FGD ini menjadi ruang strategis untuk menyempurnakan temuan penelitian melalui diskusi langsung dengan para pemangku kepentingan.

Selain itu, Sekda memberikan apresiasi atas kegiatan tematik yang telah digelar selama proses ekspedisi, terutama yang berfokus pada peningkatan kapasitas masyarakat, aparatur, pelaku ekonomi, dan tenaga pendidik. “Peningkatan pengetahuan dan keterampilan merupakan kunci penting dalam mendorong kemandirian masyarakat,” ujarnya.

Setelah sesi pembukaan, peserta diarahkan ke lima ruang diskusi tematik yang disesuaikan dengan bidang masing-masing. FGD ini menjadi tahapan penting untuk memvalidasi hasil survei, wawancara, pengambilan sampel, dan kajian lapangan. Melalui dialog langsung dan partisipasi aktif para pemangku kepentingan, rekomendasi yang dihasilkan diharapkan lebih tajam, realistis, dan aplikatif di lapangan.

Kegiatan ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi penyusunan kebijakan dan program pembangunan kawasan transmigrasi yang inklusif, berbasis data, dan berorientasi pada keberlanjutan.

Tim Penulis: apt. Yangie Dwi Marga Pinanga, M.Sc., Ph.D. dan Dr. Ir. Rijanti Rahaju Maulani, SP., M.Si.

#itb #ekspedisi patriot #pengabdian masyarakat #pembangunan berkelanjutan #sdg4 #quality education #sdg8 #decent work and economic growth #sdg9 #industry innovation and infrastructure #sdg10 #reduced inequalities #sdg11 #sustainable cities and communities #sdg17 #partnerships for the goals