Tim Mahasiswa Teknik Kimia ITB Sabet Juara PSEC dengan Inovasi Bioetanol Berkelanjutan

Oleh Luisa Carmel - Mahasiswa Teknik Kimia, 2021

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id — Tiga mahasiswa Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB), yang tergabung dalam tim Hersheys, Yesha Aurellya (13021007), Rury Kharisma Muzaqi (13021057), dan Christopher Reynard Jose (13021068) berhasil meraih juara pertama dalam lomba Process System Engineering di Process and Green Engineering Days (PGD) di Universitas Indonesia pada Sabtu (26/4/2025).

Hasil cemerlang ini mereka peroleh setelah berjuang melewati 3 babak, yaitu pengumpulan abstrak, full paper, dan presentasi di babak final. Lomba yang umum disingkat sebagai PSEC ini menantang para pesertanya untuk menemukan solusi dari suatu masalah dan merancangnya menggunakan simulasi proses tertentu sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir analitik dan menyeluruh mahasiswa.

Mereka merancang proses produksi bioetanol yang berkelanjutan untuk mendukung komersialisasi bahan bakar bioetanol yang sudah diusung pemerintah beberapa tahun silam. Uniknya, proses yang diusulkan ini memanfaatkan limbah agrikultur berupa jerami padi sebagai bahan baku sehingga dapat mengurangi persaingan bahan baku dengan industri makanan seperti yang sekarang terjadi dengan bahan baku molase dari tanaman tebu.

Solusi yang mereka usulkan memanfaatkan proses fermentasi substrat yang kaya akan lignoselulosa, dalam hal ini jerami padi. Namun, proses ini masih memiliki tantangan signifikan berupa rendahnya perolehan bioetanol jika dibandingkan dengan jumlah bahan baku yang digunakan. Oleh karena itu, ditambahkan campuran mikroba, yang biasa disebut ‘konsorsium’ untuk membantu mengurangi inhibisi perolehan produk sebagai biokatalis.

Berdasarkan analisis, proses yang diusulkan ini menghasilkan emisi karbon yang lebih kecil hingga 25% daripada proses produksi bioetanol dari bahan baku molase.

Tim mengungkapkan bahwa ketertarikan untuk mengikuti lomba ini berangkat dari tipe lomba yang berbeda dari lomba proses teknik kimia yang lainnya. Menurut mereka, lomba ini menantang karena perlu menggabungkan aspek proses dan bisnis kedepannya.

“Peran teknik kimia bukan hanya ke industri, tapi juga ke negara dan masyarakat. Oleh karena itu kita harus selalu bisa menemukan alasan dari semua yang dilakukan sebagai insinyur proses,” ujar Yesha.

Selain itu, Reynard merasa belajar banyak untuk menyampaikan ide yang kompleks dengan singkat dan jelas dalam bentuk ‘cerita’ sehingga mudah untuk dipahami.

Engineering is all about iterations! Ketika sudah mencapai satu solusi, jangan langsung puas dengan solusi tersebut. Cari sebuah kondisi di mana solusi tersebut bisa gagal. Cari mitigasi hal tersebut. Cari celah untuk perbaikan,” ucap Rury

Mereka berharap agar ke depannya semakin banyak mahasiswa yang tertarik untuk berprestasi melalui kompetisi di luar kampus ITB.

Reporter: Luisa Carmel (Teknik Kimia, 2021)

#prestasi #prestasi mahasiswa #teknik kimia #itb berdampak #kampus berdampak #itb4impac #diktisaintek berdampak #sdg 7 #affordable and clean energy #sdg 9 #industry innovation and infrastructure #sdg 13 #climate action