Tim MTAF Impact ITB Juara 1 Hackathon BI-OJK 2025, Rancang Solusi AI untuk Ekspor UMKM

Oleh Muhammad Hanif Darmawan - Mahasiswa Teknik Pertambangan, 2021

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

Tim MTAF berfoto bersama dengan Tim Mentor dari dosen dan alumni ITB setelah meraih juara 1 ajang Hackathon BI-OJK 2025 di Jakarta Internation Convention Center, Sabtu (1/11/2025). (Dok. Panitia)

BANDUNG, itb.ac.id - Tim mahasiswa ITB, MTAF Impact, meraih Juara 1 Kategori Mahasiswa dalam ajang Hackathon BI-OJK 2025. Pengumuman kemenangan dilaksanakan pada acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia & Indonesia Fintech Summit (FEKDI x IFSE) di Jakarta International Convention Center (JICC), Sabtu, 1 November 2025.

Tim MTAF Impact beranggotakan mahasiswa dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatik (STEI) yang terdiri atas Marvel Subekti, Timothy Subekti, dan Kinanti Wening Asih dari Sistem dan Teknologi Informasi, serta Muhammad Fadhil Amri dari Teknik Informatika. Nama tim "MTAF" merupakan singkatan dari nama anggota (Marvel, Timothy, Asih, Fadhil), sementara "Impact" mewakili tujuan mereka untuk memberikan dampak positif melalui inovasi.

Solusi "UMKM SIAP" Berbasis AI

Tim MTAF berfoto bersama setelah meraih juara 1 dalam ajang Hackathon BI-OJK 2025 di Jakarta Internation Convention Center, Sabtu (1/11/2025). (Dok. Panitia)

Solusi yang membawa mereka menjadi juara adalah "UMKM SIAP", sebuah konsultan ekspor pintar berbasis web yang didukung Artificial Intelligence (AI). Inovasi ini dirancang untuk membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia menembus pasar global dengan menyederhanakan proses persiapan ekspor.

Tim ini menyoroti data bahwa dari 65,5 juta UMKM di Indonesia, hanya sekitar 15,7% yang berhasil melakukan ekspor. Angka ini jauh dari target pemerintah dan capaian negara Asia lainnya. Padahal, UMKM berkontribusi 61% terhadap PDB nasional.

"Solusi yang kami tawarkan dapat meningkatkan inklusivitas dengan mendampingi UMKM go international," ujar Marvel.

Tim MTAF berfoto bersama dengan Hasan Fawzi, Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setelah mendapatkan hadiah juara 1 dalam ajang Hackathon BI-OJK 2025 di Jakarta Internation Convention Center, Sabtu (1/11/2025). (Dok. Panitia)

Untuk menjawab tantangan tersebut, UMKM SIAP mengimplementasikan teknologi AI/ML dalam beberapa fitur utama, yaitu:

• Chatbot dan Document Compliance Checking;

• Market Intelligence (menggunakan LLM untuk ekstraksi dan rangkuman data);

• B2B Automatching (menggunakan recommendation system untuk merekomendasikan buyer).

Perjalanan 5 Bulan dan Tantangan Pengembangan

Kompetisi ini berlangsung hampir lima bulan, dimulai sejak kickoff pada 5 Juni 2025. Tim MTAF Impact berhasil lolos dari tahap penyisihan proposal, semifinal, hingga ke tahap final yang berlangsung selama dua bulan untuk mengembangkan prototipe.

Tim MTAF mempresentasikan karyanya di hadapan dewan juri dalam ajang Hackathon BI-OJK 2025 di Jakarta Internation Convention Center, Sabtu (1/11/2025). (Dok. Panitia)

Di babak final, mereka bersaing dengan tim dari Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan BINUS University. Tantangan terbesar yang dihadapi adalah waktu pengembangan yang terbatas dan kesibukan anggota tim di luar lomba seperti tugas akhir, internship, hingga bekerja full-time sehingga iterasi, inkremen, dan penyempurnaan produk dilakukan dengan sangat cepat.

Menurut Marvel, keunggulan utama solusi mereka adalah urgensi masalah yang diangkat, "terkait sulitnya UMKM untuk menembus pasar global melalui aktivitas ekspor,". Selain itu, solusi mereka hadir sebagai sebuah ekosistem terintegrasi, bukan hanya satu fitur penyelesai satu masalah.

"Bukan Garis Finis, Melainkan Garis Start"

Bagi mereka, kemenangan ini memiliki arti yang mendalam. "Kemenangan ini bukan sekadar pencapaian, melainkan sebuah validasi," ujar Timothy. "Validasi bahwa permasalahan UMKM yang kami angkat itu betul-betul nyata. Kami tidak melihat kemenangan ini sebagai garis finish, melainkan sebuah garis start," tambah Asih.

Tim MTAF Impact berencana untuk terus mengembangkan solusi "UMKM SIAP" agar dapat memberikan dampak nyata. Mereka juga bersyukur proses lomba ini telah memfasilitasi pertemuan dengan beberapa calon pengguna untuk pengembangan lebih lanjut.

Sebagai penutup, Fadhil berpesan kepada para inovator muda lainnya. "Inovasi tidak pernah lahir dari kenyamanan. la lahir dari keberanian untuk 'mencoba'. Menang atau kalah adalah bonus. Kemenangan yang sesungguhnya adalah ketika kalian berani melangkah keluar dari ketidaknyamanan atau ketakutan itu dan siap membentuk ide untuk melakukan sebuah perubahan," katanya.

#prestasi mahasiswa #prestasi nasional #kolaborasi #ai #sdg 4 #quality education #sdg 8 #decent work and economic growth #sdg 9 #industry innovation and infrastructure #sdg 10 #reduced inequalities #sdg 17 #partnerships for the goals