Tim Thinions SuperGong dari ITB Sabet Juara Pertama Ecovation 2025 Berkat Inovasi Bisnis Berkelanjutan

Oleh Merryta Kusumawati - Mahasiswa Teknik Geodesi dan Geomatika, 2025

Editor Anggun Nindita


BANDUNG, itb.ac.id - Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali menorehkan prestasi internasional. Tim Thinions SuperGong, beranggotakan Yudhis Febrian (Manajemen, 2024), Inggried Amelia Deswanty (Sistem Teknologi Informasi, 2023), dan Keisha Daffa Aryani (Sistem Teknologi Informasi, 2024), berhasil meraih Juara 1 dalam Ecovation International Business Case Competition 2025 yang diselenggarakan oleh BINUS University melalui BINUS Business School – International Undergraduate Program dengan dukungan Grant Thornton Indonesia sebagai case collaborator, pada Rabu (20/8/2025).

Ajang ini diikuti puluhan tim dari berbagai perguruan tinggi Asia Tenggara yang berlomba merancang solusi bisnis berkelanjutan berbasis inovasi nyata.

Inovasi Bisnis Ramah Lingkungan
Ecovation 2025 mengangkat kasus nyata industri tambak udang, sektor bernilai tinggi namun menghadapi tantangan besar: kualitas panen tidak stabil, limbah mencemari lingkungan, dan rendahnya adopsi teknologi.

Menjawab tantangan tersebut, Tim Thinions SuperGong menawarkan tiga pilar solusi utama, antara lain:
1. Sejuk, yakni program pelatihan dan pendampingan digital agar petambak mampu memanfaatkan teknologi pemantauan kualitas air. Model mentorship yang diusulkan meminimalkan biaya: tahun pertama menghadirkan tenaga profesional, lalu petani yang telah mahir menjadi mentor bagi rekan-rekan lain.

2. Waste-to-Value dengan pemanfaatan limbah udang menjadi bioblock dan kompos, dilengkapi sensor IoT dan real-time alert untuk memantau kualitas air. Limbah yang sebelumnya mencemari diubah menjadi sumber pendapatan baru.

3. SmartGrow dengan adanya SOP produksi berkelanjutan dan pengendalian mutu yang mengatur manajemen pakan dan kualitas air sehingga hasil panen konsisten, sekaligus memberikan proyeksi keuntungan jangka panjang yang realistis.

“Pendekatan kami menarget tiga masalah utama sekaligus yaitu skill petani, teknologi, dan SOP agar perusahaan mendapatkan dampak nyata, tidak hanya dari sisi profit, tetapi juga keberlanjutan,” jelas salah satu anggota tim, Yudhis.

Perjalanan Menuju Juara
Sejak tahap penyisihan, ketiga mahasiswa ITB menunjukkan konsistensi analisis dan koordinasi. Mereka menyiapkan riset pasar, rencana keuangan, dan desain presentasi secara paralel sehingga semua anggota bisa fokus dan saling melengkapi.

“Kami sempat ragu karena tidak bisa melakukan observasi lapangan, tapi justru itu membuat kami semakin teliti membaca data dan tren industri,” ujar Keisha.

Dalam sesi tanya jawab final, dewan juri menilai Tim Thinions SuperGong berhasil memadukan inovasi, keberlanjutan, dan perhitungan bisnis secara seimbang. Perpaduan antara ide visioner dan detail implementasi yang matang mengantarkan mereka meraih kemenangan.

Bagi Yudhis, kemenangan ini lahir dari proses panjang dan ketekunan. “Kami sudah beberapa kali ikut lomba dan sering gagal. Tapi justru dari kegagalan itu kami belajar, sampai akhirnya bisa menang di ajang besar seperti Ecovation,” tuturnya.

Keberhasilan ini menegaskan kapasitas mahasiswa ITB dalam memimpin inovasi bisnis yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Kolaborasi lintas disiplin antara manajemen dan teknologi informasi terbukti menjadi kekuatan utama yang membawa mereka menembus panggung internasional, sekaligus mengangkat nama ITB sebagai pusat lahirnya inovator bisnis muda.

#prestasi #prestasi mahasiswa #inovasi #bisnis #sdg4 #sdg8 #sdg9 #sdg12 #sdg14