Warga Desa Legokherang Kuningan Rasakan Bantuan Mahasiswa KKN ITB 2025
Oleh M. Naufal Hafizh, S.S.
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.
KUNINGAN, itb.ac.id – Suasana meriah sekaligus haru menyelimuti penutupan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ITB 2025 di Desa Legokherang, Kecamatan Cilebak, Kabupaten Kuningan, Rabu (27/8/2025). Pentas seni mahasiswa—mulai dari tarian tradisional, kabaret, hingga paduan suara—menjadi pembuka acara, sebelum akhirnya ditutup secara resmi oleh Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T.
Program KKN Berdasarkan Kebutuhan Masyarakat
Selama 21 hari, sebanyak 342 mahasiswa dari berbagai jurusan dan multikampus ITB melebur bersama masyarakat melalui beragam program. Mereka mengangkat tema-tema yang dekat dengan kebutuhan desa, seperti air bersih, sanitasi, pertanian, energi, desa wisata, bisnis dan pemberdayaan UMKM, kelembagaan, pendidikan, hingga pengelolaan sampah.
Acara penutupan turut dihadiri oleh Wakil Bupati Kuningan, Tuti Andriani, S.H., M.Kn., Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Irwan Meilano, S.T., M.Sc., Direktur Kemahasiswaan Prof. Dr. apt. Muhamad Insanu, S.Si., M.Si., para dosen pembimbing, serta perangkat desa Legokherang dan Mandapajaya.
Direktur Kemahasiswaan, Prof. Muhamad Insanu, dalam laporannya menyampaikan bahwa seluruh program yang dijalankan mahasiswa berjalan sukses dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Beliau berharap kepedulian sosial yang tumbuh selama KKN dapat terus berlanjut.
“Tentu saya berharap ini tidak hanya berakhir di kegiatan KKN saja, tetapi berlanjut ketika Anda semua menjadi orang yang sukses kelak,” ujarnya.

Adapun Wakil Bupati Kuningan, Tuti Andriani, S.H., M.Kn. menyampaikan apresiasi kehadiran mahasiswa ITB yang telah membantu mempercepat penyelesaian berbagai persoalan pembangunan di daerah.
“Saya sangat berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa. Program kalian sangat bermanfaat dan sejalan dengan visi misi kami,” tuturnya.
Beliau menambahkan, program yang dilaksanakan mahasiswa sejalan dengan slogan Kabupaten Kuningan: Kuningan Melesat.
Kalian Telah Mengalirkan Air Kami

Bagi warga, manfaat dari program KKN begitu terasa. Mulai dari pembangunan tempat pengelolaan sampah, penyediaan air bersih, pembangunan MCK, pembuatan biochar, hingga pengembangan desa wisata dan bisnis lokal seperti gula aren dan keripik talas. Hal ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Desa Legokherang, Ulis.
“Kalian telah mengalirkan air kami, mengelola sampah kami, membuat semak belukar kami menjadi tempat yang indah, meningkatkan kualitas guru-guru kami. Ini dampak yang luar biasa bagi kami di sini,” ujarnya.

Bagi mahasiswa, KKN menjadi pengalaman yang membekas seumur hidup. Hampir satu bulan penuh mereka tinggal bersama masyarakat, belajar sekaligus berkontribusi nyata. Rektor ITB, Prof. Tata, turut membagikan pengalamannya saat dulu mengikuti KKN.
“KKN merupakan perjalanan selama 21 hari untuk persaudaraan selamanya. Saya masih punya WhatsApp grup kelompok KKN saya sampai hari ini,” katanya.
Dalam sambutannya, Beliau menekankan pentingnya pengalaman mahasiswa yang bisa langsung merasakan kehidupan masyarakat desa. Menurutnya, KKN bukan hanya tentang pengabdian, tetapi juga tentang membangun peradaban.
“Saya atas nama ITB sangat berterima kasih kepada seluruh warga Desa Legokherang dan Desa Mandapajaya yang telah menerima kami di sini, serta rasa bangga yang saya rasakan terhadap adik-adik mahasiswa,” ujarnya.








