Guest Lecture ITB Hadirkan Pakar Islandia, Dorong Energi Terbarukan untuk SDGs 7 dan 13
Oleh Vito Egi Nandriansyah - Mahasiswa Teknik Geofisika, 2021
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.
BANDUNG, itb.ac.id - Dalam rangka mendukung program Sustainable Development Goals (SDG’s), FTTM dan FITB ITB mengadakan Guest Lecture dari Dr. Juliet Newson, Director of Iceland School of Energy, Reykjavik University, Islandia, Rabu (24/9/2025), di Aula Gedung Energi, ITB Kampus Ganesha.
Pemilihan topik pada kegiatan Guest Lecture kali ini bukanlah tanpa alasan. Kepala Program Magister Geotermal ITB, Heru Berian Pratama, S.T., M.T., Ph.D. mengatakan, “Pertama, kami mempertimbangkan koneksi dengan Reykjavik University dengan sumber daya yang mirip dalam Geothermal System kita. Kemudian kita ingin belajar dan sharing bersama untuk mengembangkan geotermal tidak hanya untuk listrik tetapi juga di luar itu. Selanjutnya untuk bisa melakukan join collaboration terutama dengan Reykjavik University dalam bidang geotermal,” ujarnya.
Islandia sebagai salah satu negara dengan aktivitas tektonik yang aktif menjadikan energi geotermal sebagai salah satu komoditas untuk dimanfaatkan dan dikembangkan lebih lanjut dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Bahkan, pada tahun 2021, Geothermal Electricity Generation menyumbang sebesar 5.802 GWh atau sekitar 29.58% dari total Electricity Generation yakni di posisi kedua menyusul Hydropower Electricity Generation sebesar 13.804 GWh atau sekitar 70.38%.
“Actually, we have an area that you can study about the geology of Iceland evidently because in this area you can see the structures, faults, and etc clearly. So, that’s quite interesting,” ujar Dr. Juliet Newson dalam presentasinya, Rabu (24/9/2025).
Dr. Juliet Newson juga membagikan informasi mengenai kesempatan bagi mahasiswa asing yang ingin melanjutkan studinya di Iceland School of Energy di bidang geotermal, yang pada kurikulumnya akan terbagi menjadi empat semester.
“Untuk mendukung program SDG’s kami berhubungan erat dalam aspek nomor 7 dan 13 terkait research dan climate change kemudian berusaha mendapatkan energi yang sustainable dan affordable untuk semua pihak. Geotermal juga berperan di situ karena kita mempunyai base load dan secara potensi kita memiliki salah cadangan terbesar di dunia dengan posisi nomor 2 untuk installed capacity untuk mendukung program SDG’s. Dari aspek pendidikan kami dari program magister berperan pada aspek nomor 4 yaitu quality education dengan berusaha memberikan informasi yang utuh bukan hanya geotermal sebagai energi masa depan melainkan juga energi masa lalu yang sudah dikembangkan menjadi energi saat ini dan dimanfaatkan di masa mendatang sebagai clean energy yang affordable”, ujar, Heru Berian Pratama, Ph.D.
.jpg)
Menutup presentasi, Dr. Juliet Newson, memberi motivasi dalam mempelajari geotermal “There are a lot of innovation about geothermal in the future include science, engineering, social aspect to development, economics, and energy market. It is really interesting for you to a group of people to get an accessible study about other knowledge, also a chance to learn about other’s people interests,” tuturnya.








