Indira Akmalia Hendri, Mahasiswa PWK ITB Raih Juara 1 Lomba Esai "Indonesia Emas" Melalui Isu Konektivitas Antardaerah
Oleh Azka Madania Nuryasani - Mahasiswa Mikrobiologi, 2022
Editor Anggun Nindita
Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, Indira Akmalia Hendri, menerima penghargaan sebagai Juara 1 Lomba Menulis Esai Nasional “Indonesia Emas di Mata Saya” di Gedung Center for Art, Design, and Language (CADL) ITB Kampus Ganesha, Jumat (9/5/2025). (Dok. Indira Akmalia Hendri)
BANDUNG, itb.ac.id - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung (ITB), Indira Akmalia Hendri, berhasil meraih Juara 1 Lomba Menulis Esai Nasional “Indonesia Emas di Mata Saya” yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni ITB dan Yayasan Bangkit Anak Bangsa. Kompetisi ini terbuka untuk kategori mahasiswa dan berlangsung dalam beberapa tahap, mulai dari pengumpulan karya pada Februari, wawancara finalis di bulan April, hingga malam puncak penghargaan pada Kamis-Sabtu (8–10/5/2025) yang digelar di Bandung dan Jakarta.
Dalam esainya, Indira menyoroti isu ketimpangan konektivitas intra dan antardaerah di Indonesia, yang menurutnya merupakan pondasi utama dalam membangun cita-cita Indonesia Emas 2045. Berangkat dari latar belakang keilmuannya di bidang perencanaan wilayah dan kota, Indira menggarisbawahi bahwa sebelum membahas sektor lain seperti pendidikan dan kesehatan, hal yang paling mendasar adalah keterhubungan antardaerah.
“Indonesia itu kan negara kepulauan, tetapi, tiap-tiap daerahnya itu belum saling terhubung. Padahal, berbicara mengenai Indonesia Emas 2045, adalah tentang memandang Indonesia sebagai satu kesatuan, dari sabang sampai merauke. Ada satu hal yang orang-orang sering lupakan ketika berbicara mengenai Indonesia Emas 2045, yaitu isu terkait konektivitas antar daerahnya,” ujarnya.
Indira menawarkan solusi berupa peningkatan konektivitas wilayah melalui integrasi transportasi publik, yang dinilai dapat memperkecil ketimpangan wilayah dan membuka akses yang lebih merata bagi seluruh masyarakat Indonesia, terutama yang berada di daerah terpencil.

Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, Indira Akmalia Hendri bersama pemenang Lomba Menulis Esai Nasional “Indonesia Emas di Mata Saya” di di Gedung Center for Art, Design, and Language (CADL) ITB Kampus Ganesha, Jumat (9/5/2025). (Dok. Indira Akmalia Hendri)
Ia mengaku bahwa motivasi utama mengikuti lomba ini bukan semata untuk mengejar kemenangan, melainkan karena ingin menjadikan esai sebagai media untuk menuangkan keresahan, aspirasi, dan gagasan anak muda terhadap masa depan Indonesia. “Lomba ini lebih dari sekadar memperebutkan juara, tetapi sebagai ruang untuk menuangkan keresahan, aspirasi, serta gagasan yang dimiliki oleh anak-anak muda untuk mencapai gagasan Indonesia Emas 2045,” tambahnya.
Dalam proses penulisan, tantangan terbesar yang dihadapi Indira adalah membagi waktu dengan pengerjaan tugas akhir karena ia kini berada di tingkat akhir perkuliahan. Namun, ia tetap berkomitmen menyelesaikan esainya dengan maksimal.
Strategi utama yang diterapkannya adalah mengangkat ide yang unik dan berbeda dari peserta lain. “Be unique! Bawalah gagasan yang segar, yang mungkin belum pernah dipikirkan peserta lain,” ungkapnya.
Melalui esainya, Indira berharap masyarakat, khususnya generasi muda, bisa melihat Indonesia secara lebih menyeluruh, tidak hanya dari perspektif kota-kota besar, tetapi juga daerah-daerah pelosok yang sering kali terabaikan.
“Intinya, aku mau menyampaikan agar memandang Indonesia dengan menyeluruh, sabang sampai merauke. Indonesia bukan hanya tentang kota-kota besar, lho. Tapi juga tentang daerah-daerah terpelosok nun jauh di sana," tuturnya.

Sebagai penutup, Indira memberikan pesan inspiratif untuk mahasiswa lainnya. “Jangan pernah meremehkan hal-hal kecil atau pikiran-pikiran random kalian. Yuk mulai menulis, karena gagasan sederhana dari kamu itulah yang bisa membawa kemajuan bagi bangsa kita.”
Reporter: Azka Madania Nuryasani (Mikrobiologi, 2022)








