Tim Mahasiswa ITB Raih Gold Medal dan Best Young Inventor di Ajang Internasional WYIE 2025

Oleh Rafsan Abdillah - Mahasiswa Teknik Geodesi dan Geomatika, 2022

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

Tim mahasiswa ITB meraih Gold Medal dan Best Young Inventor for Tertiary Category pada World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2025 di Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia, Sabtu (31/5/2025). (Dok. Tim Enviromix)

KUALA LUMPUR, itb.ac.id - Tujuh mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tergabung dalam tim bernama “Enviromix” berhasil meraih Gold Medal dan Best Young Inventor for Tertiary Category pada World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2025. Tim ini terdiri atas lima mahasiswa Teknik Geodesi dan Geomatika angkatan 2022, yaitu Putu Wahyu Tegar Suryananda, Muhammad Ariq Billah, Wildan Febryan, Ichsan Fachri Siroj, dan Aldy Rafi Fernaldy, serta dua mahasiswa Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air angkatan 2022, yaitu Anuraga Bagaskara Putra Prayoga dan Enjelly Florecyta Asthavelia.

World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2025 merupakan ajang pameran dan kompetisi inovasi internasional yang diselenggarakan oleh Malaysian Invention and Design Society (MINDS). Dengan fokus utama pada inovasi dan penemuan di berbagai bidang, ajang berskala internasional ini diikuti oleh sekitar 700 tim dari 15 negara di seluruh dunia.

Presentasi dan penjurian Tim Enviromix di Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia, Jumat (30/5/2025). (Dok. Tim Enviromix)

Dalam ajang World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2025, Tim Enviromix membawakan inovasi beton ramah lingkungan dengan mereduksi penggunaan semen dan agregat halus, dua komponen utama dalam pembuatan beton. Dalam karya yang dibawakan, tim menggunakan empat bahan alternatif berupa serat daun nanas dan tempurung kelapa sebagai pengganti sebagian agregat halus, serta silica fume dan fly ash dari abu sekam padi untuk mengurangi penggunaan semen.

Latar belakang inovasi ini berangkat dari tema lingkungan yang diangkat dalam kompetisi yang diikuti. Tim Enviromix ingin menyampaikan pesan penting bahwa semen saat ini merupakan salah satu penyumbang emisi CO2 terbesar di dunia. Di tengah pesatnya pembangunan infrastruktur, peningkatan emisi CO2 yang tidak terkendali dapat memberikan dampak serius terhadap pemanasan global.

Melalui inovasi ini, tim berharap kegiatan konstruksi tetap dapat berjalan dengan memerhatikan aspek keberlanjutan. Beton yang dikembangkan tidak hanya bertujuan menekan emisi karbon, tetapi juga menjaga kualitas konstruksi agar tetap optimal.

Dengan semangat tinggi, Tim Enviromix berhasil meraih penghargaan meski menghadapi berbagai tantangan, seperti kesulitan mengatur jadwal karena berasal dari dua jurusan berbeda, serta kendala teknis dalam proses mix design beton. Inovasi yang mereka usung menggabungkan beberapa konsep beton organik sebelumnya, sehingga penentuan komposisi bahan organik menjadi cukup kompleks dan membutuhkan penyesuaian agar tetap memenuhi standar kualitas.

Tim Enviromix berfoto di depan booth di Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia, Jumat (30/5/2025). (Dok. Tim Enviromix)

Kompetisi ini menjadi pengalaman yang sangat berkesan dan membuka wawasan bagi Tim Enviromix. Mereka terinspirasi oleh berbagai inovasi luar biasa dari peserta lain dan merasa senang dapat membangun relasi dalam kancah internasional, baik dengan mahasiswa maupun perusahaan global yang turut hadir.

Tim menyampaikan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, dosen pembimbing, dan rekan-rekan yang telah mendukung penuh sejak awal. Mereka berpesan kepada mahasiswa untuk terus semangat membawa nama baik kampus, khususnya di tingkat internasional. Karena dengan prestasi, selain membawa harum nama kampus, dapat menjadi kebanggaan juga bagi diri sendiri, keluarga, dan teman-teman.

Reporter: Rafsan Abdillah (Teknik Geodesi dan Geomatika, 2022)

#prestasi mahasiswa #prestasi internasional #itb berdampak #kampus berdampak #itb4impact #diktisaintek berdampak